TNI AD turunkan empat helikopter andalan di ajang Super Garuda Shield

3 weeks ago 5
Latgabma ini juga diikuti 22 orang pengamat dari 12 negara, yaitu Brasil, Kanada, Prancis, Belanda, Inggris, Jerman, Selandia Baru, Papua Nugini, Kamboja, India, Timor Leste, dan Malaysia

Jakarta (ANTARA) - TNI AD menurunkan empat helikopter andalan dalam ajang Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) "Super Garuda Shield (SGS) 2025" di Baturaja, Sumatera Selatan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada ANTARA di Jakarta, Kamis, mengatakan empat helikopter tersebut merupakan salah satu ujung tombak TNI AD dalam misi infiltrasi (penyerbuan) ataupun pemantauan.

Empat helikopter andalan TNI AD itu diantaranya Boeing-AH Apache 64, Bell 412, Fennec AS 500 dan helikopter angkut Mi-17V5.

Helikopter angkut Mi-17V5 milik TNI AD saat di ajang Latgabma Super Garuda Shield 2025 di Baturaja,

Sumatera Selatan. (ANTARA/Ho-Humas TNI AD)

.

"TNI AD mengerahkan tujuh unit helikopter, yaitu dua helikopter Apache AH-64, tiga helikopter Bell 412, satu helikopter Fennec AS 550, dan satu Mi-17V5," kata Wahyu.

Wahyu menjelaskan, dalam latihan ini helikopter tersebut menjalankan beragam peran dari mulai mengangkut prajurit yang akan menjalankan simulasi penyerangan hingga untuk menyerang wilayah musuh secara langsung.

Tidak hanya empat helikopter itu, TNI AD juga menurunkan kendaraan peluncur roket atau Multiple Launch Rocket System (MLRS).

Kendaraan tersebut nantinya akan bertugas menembakan rudal dari jarak tertentu ke sasaran yang disimulasikan sebagai wilayah musuh.

Helikopter Boeing-AH Apache 64 milik TNI AD saat latihan di ajang Latgabma Super Garuda Shield 2025 di Baturaja,

Sumatera Selatan. (ANTARA/Ho-Humas TNI AD)

Selain ragam kendaraan darat dan udara, TNI AD juga menerjunkan 655 prajurit untuk terlibat dalam latihan tahunan ini.

"Mereka terdiri dari 145 personel unsur penyelenggara, 162 personel pendukung, dan 348 personel pelaku latihan," kata Wahyu saat dikonfirmasi.

Baca juga: Kapal selam Rusia untuk pertama kalinya sandar di Surabaya

Para personel TNI AD itu terdiri dari beragam satuan seperti Kostrad, Kopassus, Puspenerbad, Pussenif, Pussenarmed, serta beberapa batalyon.

Wahyu memastikan seluruh personelnya dan alutsista yang diturunkan dalam kondisi siap untuk menjalankan latihan SGS tahun ini.

Dia berharap kegiatan ini dapat memperkuat kemampuan para prajurit sekaligus mempererat hubungan Indonesia dengan peserta dari negara lain.

Untuk diketahui, Latgabma Super Garuda Shield diikuti oleh 6.501 prajurit dari dalam maupun luar negeri.

Latihan yang dilaksanakan pada 25 Agustus hingga 4 September 2025 ini diikuti 6.501 personel dari 13 negara sahabat.

Indonesia selaku tuan rumah mengirimkan 4.105 personel, sementara Amerika Serikat selaku mitra tuan rumah mengirimkan 1.347 personel.

Baca juga: TNI AL kerahkan 44 kapal perang pada Latma MNEK Ke-5 di Bali

Sementara itu, Jepang mengirimkan 490 personel, Australia 254 personel, Korea Selatan 100 personel, Belanda 84 personel, Singapura 62 personel, Kanada 35 orang, Prancis 10 personel, Jerman empat personel, Brasil empat personel, Selandia Baru tiga personel, dan Inggris tiga personel.

Latgabma ini juga diikuti 22 orang pengamat dari 12 negara, yaitu Brasil, Kanada, Prancis, Belanda, Inggris, Jerman, Selandia Baru, Papua Nugini, Kamboja, India, Timor Leste, dan Malaysia.

Super Garuda Shield 2025 mengangkat tema komando gabungan bersama melaksanakan operasi gabungan multinasional di wilayah Jakarta, Lampung, Baturaja, dan Dabo Singkep dalam rangka memelihara perdamaian dan menjaga stabilitas di kawasan.

Super Garuda Shield tahun ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam melanjutkan keberhasilan latgabma tahun lalu. Latihan kali ini dilaksanakan dengan skala yang lebih luas dan makna yang lebih mendalam.

Baca juga: Indonesia-Malaysia lakukan Latma "Kekar Malindo-47" di Singkawang

Adapun latihan diselenggarakan di Seskoal Jakarta, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Bogor, Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja, Sumatera Selatan; dan Puslatpur Marinir IX Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Materi latihan meliputi staffex (mengenai prosedur pengambilan keputusan kepemimpinan dan perintah operasi) serta cyberex (mengidentifikasi, mengamankan, dan mempertahankan diri dari ancaman siber).

Selanjutnya, materi terkait operasi lintas udara, jungle field training exercise (latihan lapangan), pasukan operasi khusus (materi mengenai aktivitas military free fall infiltrasi dan air assault), serta operasi amfibi oleh prajurit marinir.

Selain itu juga materi terkait engineer civil action project atau pembangunan sarana dan prasarana desa serta combine arm life fire exercise (Calfex), yakni materi mengenai latihan tembakan amunisi tajam terintegrasi antarkecabangan.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |