Teknologi mutakhir hidupkan kembali penemuan kuno

2 months ago 45

Chengdu (ANTARA) - Di jantung China, dekat sebuah lahan pertanian berusia 4.500 tahun, sekelompok ilmuwan pertanian memodernisasi praktik kuno. Mereka menggunakan analitik mahadata dan pemodelan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mempelajari dan meningkatkan hasil panen dari sebidang tanah tertentu.

Di lahan percobaan dekat Situs Baodun, tempat ditemukannya bukti budidaya padi kuno, para peneliti dari Universitas Pertanian Sichuan (Sichuan Agricultural University) menggunakan model berbasis AI untuk menyimulasikan hasil dari berbagai varietas padi hibrida.

Metode penelitian modern ini sangat menghemat waktu, berbeda dengan pendekatan konvensional yang mengharuskan menunggu hingga musim panen dari varietas padi hibrida tertentu, ujar para peneliti.

Para arkeolog China menemukan beras terkarbonisasi, otek (millet), dan jawawut di Situs Baodun, sebuah area berdinding yang berasal dari 4.500 hingga 4.200 tahun lalu. Budaya Neolitikum akhir ini yang muncul di Dataran Chengdu di China barat daya, menjadi saksi akan awal pertanian dari peradaban kuno China. Kini, nilai-nilai pertanian, arkeologis, dan ekonomi dari situs ini sedang dieksplorasi dan dikembangkan melalui sarana teknologi.

Di laboratorium terdekat, para peneliti membangun citra 3D dari situs tersebut untuk mempelajari dampak banjir kuno dan memahami bagaimana struktur berdinding tersebut berkontribusi pada kemakmuran dataran ini. Tidak jauh dari situs itu, Taman Ekspo Pertanian Tianfu (Tianfu Agricultural Expo Park), yang membentang seluas 96 km persegi, mengakomodasi praktik pertanian ramah lingkungan, pameran, dan praktik pertanian inovatif.

Taman ini dengan platform terintegrasi yang memadukan budaya, perdagangan, pertanian, dan pariwisata telah mengubah lahan berlumpur menjadi ruang budaya yang dinamis, kata Yuan Zhouping, direktur departemen industri pertanian di Sichuan Tianfu Agricultural Expo Park Investment Co., Ltd.

Seorang peneliti melakukan percobaan di Tianfu Agricultural Expo Park di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya, 10 April 2025. ANTARA/Xinhua

Selain budidaya padi, tenun sutra, penemuan kuno lain yang berasal dari Dataran Chengdu, juga mendapatkan dorongan teknologi modern

Di Taman Kreatif Jinmen (Jinmen Creative Park) yang menampilkan budaya sutra, penerapan AI dalam kain sutra tradisional Shu Brokat menjembatani tradisi dan inovasi. Pelanggan mengirimkan foto-foto yang dihasilkan AI agar mesin menenun menjadi dasar brokat sebelum disulam oleh pengrajin.

"Brokat berbantuan AI memangkas waktu desain dan memastikan keunikan," ujar Zhong Ming, direktur Sichuan Shujing Cultural Communication Co., Ltd., "Ini mengubah konsumen menjadi pencipta bersama, menghidupkan kembali warisan tak benda."

Di samping brokat modern itu terdapat alat tenun dari masa Dinasti Tang (618-907) setinggi enam meter, dengan benang lungsin dan pakannya diberi label "1" dan "0" yang menunjukkan kode biner. Pola brokat yang berusia berabad-abad itu juga sedang didigitalkan dan dianalisis untuk mendorong inovasi, kata Zhong.

China memiliki lebih dari 7.000 museum terdaftar resmi yang menarik 1,49 miliar kunjungan tahun lalu. Di seluruh negeri, penggunaan AI, realitas virtual (virtual reality/VR), dan realitas berimbuh (augmented reality/AR) yang semakin luas kini memudahkan pelestarian, pemanfaatan, dan pameran peninggalan serta warisan budaya.

Di Chengdu, uang kertas kuno atau jiaozi dari abad ke-10, menginspirasi karya kreatif yang kini dipamerkan di museum seni kota itu. Dosen-dosen digital menawarkan tur imersif dan menjawab pertanyaan secara langsung bagi pengunjung museum yang tertarik. Sejumlah museum kiln menjual perlengkapan teh yang desainnya terinspirasi dari topeng emas yang baru ditemukan dari Situs Sanxingdui, sebuah kota yang kaya dan misterius. Produk-produk inovatif ini dijual melalui platform siaran langsung dan mendapat popularitas di kalangan konsumen muda.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |