Anak usaha ITMG target program pascatambang rampung pada 2027

1 hour ago 1

Samarinda (ANTARA) - PT Kitadin (KTD) Site Embalut, anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk (kode saham ITMG), menargetkan program pemulihan lahan pascatambang dapat rampung sepenuhnya atau mencapai 100 persen pada 2027, sejak perusahaan resmi mengakhiri operasionalnya pada 25 Februari 2022.

Per semester I 2025, progres pascatambang telah mencapai 86,45 persen. Adapun fase pascatambang KTD Embalut berfokus pada pemulihan lingkungan dan keberlanjutan lahan.

"Di dokumen pascatambang, itu ada program dan ada kriteria keberhasilan yang disepakati. Ada yang sudah tercapai, ada yang belum. Yang belum ini kita harapkan dua tahun bisa selesai karena target kita sampai Q1 2027," kata Kepala Teknik Tambang Kitadin Site Embalut Bonifasius T Tipa saat dijumpai di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis.

Bonifasius menambahkan nantinya Kementerian ESDM yang akan memberi penilaian akhir terhadap tingkat keberhasilan program pascatambang.

Apabila sudah dinyatakan berhasil 100 persen, maka KTD Embalut bisa menyerahkan lahan pertambangan ke pemerintah.

KTD Embalut mulai berproduksi pada 1983 dengan wilayah konsensi seluas 2.973 hektare (ha).

Perusahaan memproduksi batu bara jenis sub-bituminus dengan nilai kalori 5.850 kkal/ kg dan kandungan sulfur 0,2 persen.

KTD Embalut memasuki masa pascatambang pada 25 Februari 2022 sesuai tanggal berakhirnya izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi.

Mulai 2019, perusahaan melakukan public hearing untuk program pascatambang.

Bonifasius menjelaskan awalnya perusahaan berencana hanya fokus pada kegiatan reklamasi dan revegetasi.

Namun, mempertimbangkan masukan dari masyarakat, perusahaan pun mengembangkan lahan pascatambang menjadi lahan pertanian produktif.

KTD Embalut beroperasi dalam kawasan Desa Kerta Buana, Desa Embalut, Desa Bangun Rejo, dan Desa Separi. Masyarakat keempat desa binaan ini memiliki latar belakang pertanian.

Salah satu contoh yakni area persawahan dengan total mencapai 74 hektare.

Rata-rata produktivitas lahan pertanian KTD Embalut mencapai 5,5 ton gabah basah per hektare, bahkan terdapat petani yang bisa menyentuh produksi 7 ton gabah basah per hektare.

Bonifasius mengatakan produktivitas lahan pertanian di area bekas tambang ini berada di atas lahan normal.

Salah satu kunci keberhasilan yakni proses pengolahan tanah yang baik dan penggunaan pupuk organik, serta ketepatan dalam pengendalian hama.

Selain area persawahan, KTD Embalut juga mengembangkan lahan perkebunan jagung seluas 100 hektare. Adapun saat ini, total terdapat 148 petani yang terlibat dalam pengelolaan sawah di lahan pascatambang perusahaan.

Sebagai penunjang lahan pertanian, perusahaan juga memanfaatkan void seluas 152,51 hektare sebagai sumber air dengan pH yang memenuhi standar baku mutu.

Beberapa area lain yang dikembangkan di atas lahan pascatambang KTD Embalut antara lain area peternakan percontohan yang terdiri dari tiga kandang kambing dengan kapasitas kandang 40 ekor, kandang ayam berkapasitas 7.000 ekor, dan kandang sapi 60 ekor.

Untuk mendukung peternakan ini, perusahaan juga telah mempersiapkan lahan pakan seluas 113 hektare. Kawasan ini dilengkapi dengan kawasan pariwisata seluas 60 hektare yang terdiri atas area perkemahan, kolam wisata cinta, kebun petik buah, serta aula pertemuan warga.

Baca juga: ITMG catatkan volume penjualan batu bara 15,3 juta ton di kuartal III

Baca juga: Laba ITMG turun 33,4 persen jadi 306,94 juta dolar AS di semester I

Baca juga: Indo Tambangraya cetak laba bersih Rp18,21 triliun pada 2022

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |