Bandara DEO tegaskan tak ada intervensi terhadap operasional maskapai

1 hour ago 1

Sorong, Papua Barat Daya (ANTARA) - Kepala Bandara Domine Eduard Osok (DEO), Sorong, Papua Barat Daya, Asep menegaskan pihak bandara tidak melakukan intervensi terhadap urusan internal maskapai, khususnya terkait pergantian mitra layanan operasional ground handling.

Penegasan ini disampaikan menyusul munculnya spekulasi bahwa otoritas bandara ikut campur dalam keputusan maskapai Lion Air mengganti mitra ground handling dari PT Lintas Megantara ke PT Tri Perkasa Dirgantara.

"Saya sudah katakan berulang kali di beberapa media, bahwa bandara tidak ada intervensi. Kalau dituding ikut campur, silakan dibuktikan," ujarnya di Sorong, Papua Barat Daya, Kamis.

Ia menambahkan bahwa pergantian mitra kerja adalah urusan internal maskapai dan murni merupakan hubungan bisnis antara pemberi dan penerima jasa sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 81 Tahun 2021.

"Itu urusan business to business, tidak ada kaitannya dengan bandara. Jadi, jangan dikaitkan ke kami," tegasnya.

Asep juga menyatakan kesiapannya menerima sanksi dalam bentuk apapun apabila terbukti melakukan intervensi dalam proses tersebut.

Sebelumnya, terjadi ketegangan antarkaryawan di area Bandara DEO Sorong pada 20 September 2025, buntut dari pergantian mitra layanan ground handling oleh Lion Air.

Areal Manager Lion Air wilayah Maluku-Papua Agung Setia Wibowo. ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu

Areal Manager Lion Air Wilayah Maluku-Papua Agung Setia Wibowo menjelaskan bahwa kontrak kerja sama dengan PT Lintas Megantara telah berakhir per 31 Agustus 2025.

Manajemen Lion Air kemudian menunjuk PT Tri Perkasa Dirgantara sebagai mitra baru per 1 September 2025.

"Ini bukan pemutusan sepihak. Kontraknya sudah selesai. Kami melakukan evaluasi internal dan menunjuk mitra baru demi peningkatan kualitas layanan," ucapnya.

Menurutnya, proses penunjukan mitra baru adalah bagian dari mekanisme kerja maskapai dan tidak melibatkan pihak bandara.

Lion Air, lanjutnya tetap berkomitmen pada evaluasi berkelanjutan demi memastikan layanan ground handling yang optimal di Bandara DEO Sorong.

Sementara itu, General Manager PT Tri Perkasa Dirgantara Recky Mokodongan menyebutkan bahwa pihaknya telah merekrut 40 tenaga kerja untuk mendukung layanan di Sorong, yang separuh dari tenaga kerja tersebut merupakan orang asli Papua (OAP).

"Dari total 40 personel yang kami rekrut, 50 persen adalah tenaga lokal dan khususnya orang asli Papua," kata Recky.

Rekrutmen tenaga kerja lokal ini, lanjut dia, menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat di wilayah Papua Barat Daya, sekaligus mendorong kualitas layanan di bandara.

Baca juga: Bandara DEO prediksi puncak arus mudik Lebaran pada 28 Maret 2025

Baca juga: Bandara DEO rencanakan bangun bengkel pesawat jawab kebutuhan pasar

Baca juga: Bandara DEO buka angkutan udara perintis penumpang dan kargo di PBD

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |