Strategi bebas aktif Prabowo mengakselerasi Global South

10 hours ago 5
Setelah berhasil menjadi Anggota BRICS, Indonesia dapat memperkuat daya tawarnya di panggung diplomasi internasional

Jakarta (ANTARA) - Kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto selama bulan Juli ini menandakan upaya konsolidasi poros baru dunia. Keseimbangan dominasi negara-negara maju di tingkat global secara perlahan dimainkan dengan kartu as "politik luar negeri bebas aktif" Indonesia.

Tampaknya gempuran Trump Tariff mendorong negara-negara dunia untuk memperkuat ekonomi dalam negerinya dan cenderung protektif. Sementara itu, perang yang tidak kunjung usai di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan sebagian Asia, mengilhami negara-negara untuk meningkatkan kapasitas anggaran pertahanan, persenjataan dan teknologi tinggi peperangan sebagai antisipasi munculnya gelombang peperangan baru.

Situasi ini ditangkap dengan baik oleh Presiden Prabowo Subianto dengan kunjungan luar negeri pada Juli 2025. Kali ini bernuansa religius, penguatan ekonomi, dan pertahanan negara. Negara-negara yang tujuan perjalanan tak sekedar membuka pasar baru, tetapi mengakselerasi poros Global South untuk menciptakan keseimbangan baru di tingkat global.

Awal lawatannya di Arab Saudi, Presiden Prabowo, selain menjalankan ibadah umrah, penjajakan kerja sama baru Jakarta-Riyadh telah melampaui batasan kerja sama tradisional. Indonesia menjadi penjembatan ASEAN untuk peningkatan dan diversifikasi kerja sama bilateral, khususnya melalui inisiatif bersama di bidang perdagangan, energi, infrastruktur, dan investasi strategis. Dikabarkan, Indonesia dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan senilai sekitar 27 miliar dolar AS, dengan fokus pada energi bersih, petrokimia, dan sumber daya mineral.

Sesama negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, hubungan Indonesia-Arab Saudi telah terjalin selama berabad-abad lamanya. Kedua negara sama-sama merasakan tekanan dari Trump Tariff dan khawatir dengan keamanan di kawasan Timur Tengah. Karenanya, penguatan kerja sama ini bermakna dukungan mendalam bagi kedua negara.

Politik luar negeri bebas aktif benar-benar dimainkan oleh Presiden Prabowo, saat melanjutkan perjalanannya ke KTT BRICS+ di Brazil. Momentum ini menandai pergeseran dinamika kekuatan global menuju keseimbangan baru. Negara-negara ekonomi berkembang bertumbuh menjadi blok multipolar yang lebih kuat, menantang dominasi tatanan lama oleh Barat.

Bergabungnya Indonesia sebagai anggota ke-11 BRICS+ menambah potensi ekonomi blok ini, hingga sekitar 30 persen PDB global, 20 persen perdagangan barang dunia, dan hampir separuh populasi dunia. Kekuatan ini membuat AS semakin ketar-ketir.

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |