Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MHA, DTM&H, DTCE, FIRS., menyatakan bahwa vaksin RSV sangat penting bagi calon jamaah lanjut usia yang akan berangkat ibadah haji atau umroh ke Tanah Suci.
"Vaksinasi RSV menjadi penting terutama untuk pasien dengan komorbid dan kelompok rentan lainnya. Hal ini dikarenakan infeksi RSV dapat menyebabkan pneumonia dan bronkiolitis berat, terutama pada kelompok risiko tinggi seperti lansia dan individu dengan penyakit kronis," kata Prof. Tjandra dalam temu media di Jakarta, Rabu.
Prof. Tjandra mengatakan kini baik vaksin RSV, pneumonia dan influenza sudah masuk ke dalam rekomendasi vaksinasi yang dapat diberikan kepada jamaah haji dan umroh. Sementara untuk vaksinasi terhadap meningitis telah menjadi bagian dari persyaratan wajib bagi jamaah.
Baca juga: PAPDI: Vaksin cegah keparahan akibat RSV pada lansia yang komorbid
Bagi calon jamaah, vaksin RSV direkomendasikan akibat tingginya risiko penularan di lingkungan padat seperti saat ibadah umroh. Vaksin Respiratory Syncytial Virus (RSV) dianggap memiliki urgensi yang tinggi, bahkan masuk ke dalam program imunisasi nasional di Arab Saudi untuk populasi lanjut usia.
Hal itu dikarenakan RSV jadi salah satu penyakit yang banyak ditemukan di Arab Saudi, sayangnya sulit untuk mendiagnosis pasien karena gejalanya mirip dengan infeksi pernapasan lain.
Gejalanya meliputi hidung tersumbat, batuk, serta demam ringan dan gejala yang timbul menyerupai infeksi saluran pernapasan yang disebabkan mikroorganisme lain sehingga diagnosisnya sulit dilakukan dan banyak dari mereka tidak menyadari bahwa gejala yang dialami disebabkan oleh RSV.
Baca juga: Kemenkes: Vaksin RSV salah satu cara lindungi lansia dari tripledemic
Di samping itu, infeksi RSV juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih parah seperti pneumonia, ICU, penggunaan ventilator, dan kematian. Belum tersedia pengobatan khusus RSV untuk orang dewasa, sehingga vaksinasi menjadi sangat penting.
Oleh karenanya, Tjandra meminta agar kesehatan lansia ketika menjalani umroh perlu ditingkatkan. Sebab, seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh mengalami penurunan fungsi secara alami, kondisi ini dikenal sebagai Age-Related Decline in Immunity atau ARDI.
"Penurunan ini membuat lansia menjadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk infeksi saluran napas seperti RSV, influenza, dan COVID-19 dan secara khusus untuk RSV yang merupakan virus pernapasan yang tersebar luas namun masih awam bagi masyarakat," ujar dia.
Baca juga: PAPDI tambahkan vaksin RSV dalam jadwal imunisasi dewasa tahun 2025
Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, FRSPH, FINASIM., menambahkan beribadah haji atau umroh sama seperti liburan bersama keluarga atau perjalanan ke negara empat musim yang meningkatkan risiko penyebaran penyakit.
"Sebagai contoh, ketika menggunakan transportasi umum seperti pesawat, bus, atau kereta dan fasilitas umum tertutup lainnya. RSV dapat menyebar melalui inhalasi droplets pernapasan atau kontak dengan sekresi pernapasan dari orang yang terinfeksi," kata Dirga.
Jika lansia terinfeksi maka dapat terjadi efek sedang hingga berat seperti terkena pneumonia atau bronkiolitis. Orang yang kemudian melakukan kontak erat atau serumah dengan pasien RSV dapat enam kali lebih besar tertular RSV.
Baca juga: Eropa setujui vaksin pertama untuk virus pernapasan
Dirga melanjutkan rata-rata waktu yang diperlukan untuk pengobatan RSV adalah 7 hari untuk rawat inap dan 3 hari pada kunjungan IGD atau rawat jalan.
Bagi kelompok lansia di atas 75 tahun, RSV dapat menyebabkan pasien yang lepas perawatan rumah sakit memerlukan perawatan profesional lanjutan di rumah.
"Kita harus mulai memandang vaksinasi bukan hanya sebagai perlindungan individual, tetapi juga sebagai upaya kolektif untuk mencegah penularan di populasi besar, seperti saat ibadah umroh. Makin banyak jamaah yang terlindungi sejak awal, makin kecil pula risiko terjadinya kondisi berat yang memerlukan perawatan selama di Tanah Suci,” katanya.
Baca juga: Pfizer sebut data uji klinis vaksin RSV menjanjikan
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.