Stasiun MRT Istora Mandiri ditutup sementara imbas demo di Polda

3 weeks ago 10
hingga situasi dinyatakan kondusif

Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) menutup sementara Stasiun Istora Mandiri imbas demonstrasi di Polda Metro Jaya kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

"Kereta MRT Jakarta untuk sementara tidak berhenti di Stasiun Istora Mandiri hingga situasi dinyatakan kondusif," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo di Jakarta, Jumat.

Ahmad menambahkan pintu masuk (entrance) A Stasiun Bendungan Hilir juga ditutup sementara waktu hingga pemberitahuan selanjutnya.

Maka itu, pihaknya memohon pelanggan MRT Jakarta untuk menggunakan pintu masuk alternatif (alternatif entrance) atau stasiun lainnya.

Baca juga: MRT siapkan rekayasa arus penumpang antisipasi kepadatan akibat demo

Adapun operasional MRT Jakarta pada hari ini tetap berjalan normal di luar penyesuaian tersebut.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Keamanan dan kenyamanan pelanggan senantiasa menjadi prioritas utama MRT Jakarta," ucapnya.

Dengan demikian, informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan kondisi operasional dapat diakses melalui akun media sosial resmi MRT Jakarta.

Sebelumnya, berbagai kelompok mahasiswa seperti Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (BEM UI) mengumumkan menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya pada Jumat siang.

Baca juga: Demo di DPR, jumlah pelanggan di Stasiun Lebak Bulus naik 37 persen

Demonstrasi tersebut digelar untuk mengungkapkan rasa kekecewaan dan sebagai bentuk protes atas jatuhnya korban dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Kamis (28/8).

Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).

Kericuhan di Pejompongan tersebut terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, dipukul mundur oleh polisi.

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat dini hari mengungkapkan bahwa ada tujuh aparat Brimob yang diduga terlibat dan berada di dalam rantis tersebut dan kini mereka masih dalam proses pemeriksaan.

Baca juga: Hujan deras, massa di Polda Metro membubarkan diri

Insiden yang menewaskan Affan tersebut memicu unjuk rasa susulan yang melibatkan ratusan anggota masyarakat dan sejawat pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |