Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) mencatat layanan Public Service Obligation (PSO) dengan mengangkut 14.572.752 penumpang, memperkuat mobilitas masyarakat, meningkatkan akses transportasi publik, serta memastikan pelayanan perjalanan yang terjangkau di berbagai wilayah.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan layanan PSO yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan terus menjadi fondasi penting bagi masyarakat dalam memperoleh transportasi publik yang terjangkau.
"Sepanjang Januari-Oktober 2025, layanan PSO KAI tercatat 14.572.752 pelanggan, meningkat 6,99 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 sebanyak 13.620.772 pelanggan," kata Anne dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Dia menyampaikan capaian itu menggambarkan peran besar layanan PSO dalam mendukung mobilitas di berbagai wilayah Indonesia.
Anne menuturkan PSO merupakan mandat negara untuk memperluas akses transportasi massal bagi seluruh lapisan masyarakat. Layanan PSO KAI hadir di Pulau Jawa dan Sumatera, memberikan pilihan transportasi yang stabil dan terjangkau bagi pelanggan yang membutuhkan perjalanan rutin maupun antarkota.
Layanan PSO yang dijalankan KAI mencakup Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) dan KA Lokal. Keduanya berperan sebagai penghubung penting bagi pekerja, pelajar, pelaku usaha, serta masyarakat yang mengandalkan moda transportasi publik dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan keperluan lainnya.
Selain layanan yang dioperasikan langsung oleh KAI, pemerintah juga memberikan PSO untuk layanan KAI Group, seperti Commuter Line, LRT Jabodebek, KA Bandara YIA di Yogyakarta, serta KA Srilelawangsa di Medan.
"Kehadiran berbagai moda ini memperkuat ekosistem transportasi nasional, memudahkan masyarakat berpindah moda, serta memperluas jangkauan layanan transportasi publik yang saling terhubung," ujar Anne.
Dari sisi ekonomi, kata Anne lagi, layanan PSO memberi kontribusi signifikan terhadap kegiatan perdagangan dan mobilitas tenaga kerja. Tarif yang terjangkau mendorong masyarakat menggunakan kereta api sebagai pilihan utama, sehingga mendukung pertumbuhan sektor informal dan UMKM di sekitar stasiun.
Lebih lanjut, dia mengatakan pemanfaatan layanan PSO juga berdampak positif pada kelancaran kota. Masyarakat yang memilih kereta api berkontribusi pada pengurangan kemacetan, peningkatan efisiensi perjalanan, serta penurunan beban penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya.
Bagi daerah yang belum memiliki banyak pilihan transportasi massal, KA PSO menjadi sarana penting untuk mengakses pusat ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan, dan berbagai fasilitas publik lainnya.
"Layanan ini memperkuat inklusivitas dan membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk bergerak dan berkembang," katanya.
Anne menegaskan KAI terus meningkatkan kualitas layanan PSO melalui penguatan fasilitas, peningkatan ketepatan waktu, serta optimalisasi layanan digital.
“KAI menghadirkan pelayanan yang mendukung mobilitas masyarakat dan memperkuat konektivitas antarwilayah untuk Indonesia yang semakin maju,” ujar Anne.
Melalui layanan PSO yang terus berkembang, KAI bersama pemerintah berkomitmen memperluas manfaat transportasi publik bagi masyarakat, perekonomian nasional, dan pembangunan wilayah.
Baca juga: Presiden Setujui Pengadaan 30 Rangkaian KRL Baru, KAI Percepat Peningkatan Layanan dan Kapasitas
Baca juga: Layanan PSO KAI Perkuat Mobilitas dan Akses Transportasi Publik di Berbagai Wilayah
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































