Jakarta (ANTARA) - Cumlaude merupakan predikat kehormatan yang diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studi dengan prestasi akademik sangat baik. Istilah ini berasal dari bahasa Latin yang berarti “kehormatan” atau “pujian” dan umumnya disematkan pada ijazah serta diumumkan saat prosesi wisuda.
Di Indonesia, salah satu syarat utama untuk meraih predikat cumlaude adalah memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,50. Meski demikian, batas tersebut dapat bervariasi antar perguruan tinggi sesuai kebijakan masing-masing.
Selain IPK tinggi, mahasiswa juga harus memenuhi sejumlah kriteria lain. Umumnya, perguruan tinggi mensyaratkan kelulusan tepat waktu tanpa mengulang mata kuliah, serta tidak memiliki nilai C di seluruh mata kuliah yang diambil. Beberapa institusi bahkan menambahkan ketentuan tambahan, seperti nilai minimum untuk mata kuliah tertentu, keaktifan dalam kegiatan kemahasiswaan, atau publikasi karya tulis ilmiah.
Baca juga: Dubes RI: Pemikiran Islam Bung Karno diapresiasi kampus tertua Tunisia
Predikat cumlaude tidak hanya menjadi simbol capaian akademik, tetapi juga membuka peluang di dunia kerja dan pendidikan lanjutan. Lulusan dengan IPK tinggi lebih berpeluang mendapatkan beasiswa pascasarjana, menjadi asisten dosen, mendaftar di formasi CPNS tertentu, hingga menarik perhatian perekrut perusahaan.
Pencapaian ini mencerminkan dedikasi, disiplin, dan strategi belajar yang konsisten sepanjang masa studi. Oleh karena itu, mahasiswa yang menargetkan cumlaude disarankan menjaga konsistensi nilai, mengelola waktu secara efektif, dan aktif mengembangkan kompetensi di luar kelas.
Dengan memenuhi syarat minimal IPK serta persyaratan lainnya, predikat cumlaude dapat menjadi modal berharga bagi lulusan untuk memasuki dunia profesional maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Baca juga: Eri Cahyadi raih gelar doktor dengan predikat cumlaude di Unair
Baca juga: Satpam di UM Surabaya lulus cumlaude dengan IPK 3,8
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.