SBI tanam 4.000 rambai pulihkan ekosistem mangrove Pulau Curiak

3 weeks ago 12
Kegiatan kali ini juga diisi sekolah konservasi yang diikuti 25 mahasiswa

Banjarmasin (ANTARA) - Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) melakukan penanaman 4.000 bibit pohon rambai (Sonneratia caseolaris) untuk memulihkan ekosistem mangrove di kawasan Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

"Penanaman bibit mangrove rambai kali ini didukung sepenuhnya oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) bersama mitra Benih Baik yang datang langsung dari Jakarta," kata Founder SBI foundation Dr Amalia Rezeki di Banjarmasin, Jumat.

Amel, sapaan akrab Amalia Rezeki mengatakan kegiatan tersebut sebagai langkah nyata turut memitigasi dampak perubahan iklim dan memulihkan ekosistem lahan basah, di mana kawasan tersebut menjadi lokasi mata pencaharian masyarakat sungai yang sangat bergantung pada keberlanjutan alam.

Baca juga: Limpahan rezeki dari kehidupan bekantan di Pulau Curiak

Di samping itu, Pulau Curiak merupakan habitat bekantan, monyet besar dari dunia lama yang keberadaannya dilindungi oleh Undang-Undang RI.

Amel menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kepedulian manajemen TAM yang selama ini terus mendukung upaya pemulihan ekosistem mangrove riparian melalui penanaman pohon rambai, serta kegiatan konservasi bekantan di kawasan Pulau Curiak.

Dosen Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini menjelaskan pohon mangrove merupakan penyerap karbon terbesar dan memainkan peranan penting dalam siklus karbon global serta dapat menyimpan karbon tiga sampai empat kali lebih besar dibandingkan dengan tipe vegetasi hutan tropis lain.

Kegiatan kali ini juga diisi sekolah konservasi yang diikuti 25 mahasiswa dari beberapa perwakilan perguruan tinggi di Kalsel.

Baca juga: Sahabat Bekantan Indonesia gelar sekolah konservasi di Pulau Curiak

Mahasiswa diajarkan tentang konservasi keragaman hayati, pengamatan satwa di alam langsung serta kegiatan penanaman pohon mangrove rambai.

Suranywaty Tjandrasa mewakili manajemen PT Toyota-Astra Motor mengaku takjub menyaksikan perkembangan program restorasi mangrove rambai dan konservasi bekantan di Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak.

“Kita berharap projek ini terus berlanjut dengan baik karena habitat bekantan hanya ada di Kalimantan dan menjadi maskot fauna Kalimantan Selatan," ucapnya.

Baca juga: 46 wisatawan mancanegara kagumi Stasiun Riset Bekantan di Kalsel

Sebelumnya pada tahun 2023, TAM juga sudah pernah bekerja sama dengan SBI dan Benih Baik dalam program penanaman pohon mangrove sebanyak 11.000 bibit pohon rambai yang saat ini sudah tumbuh subur, serta membentuk sebuah vegetasi tersendiri dan menjadi habitat, sekaligus menambah daya dukung pakan bekantan.

Sementara Khristiana Anggit Mustikaningrum, Co Founder Yayasan Benih Baik Indonesia mengatakan pembangunan ekosistem di Pulau Curiak luar biasa, sehingga perlu dicontoh menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk melakukan hal yang sama.

"Yang tak kalah penting program sekolah konservasi ini adalah hal luar biasa untuk mengajak generasi muda sadar pentingnya pelestarian lingkungan," ujarnya.

Baca juga: Chanee Kalaweit terima Bekantan Awards 2024

Tim Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) bersama manajemen TAM dan Yayasan Benih Baik Indonesia melakukan pelepasliaran berbagai jenis burung di Pulau Curiak, Jumat (29/8/2025). ANTARA/Firman

Pewarta: Firman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |