Jakarta (ANTARA) - Save the Children Indonesia dan Yayasan Cerdas Insan Sejahtera (CIS) Timor menyiapkan distribusi air bersih dan perlengkapan kebersihan untuk memastikan kebutuhan dasar anak tetap terpenuhi, sebagai respons dari erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin (7/7).
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, Plt Chief Program, Kemitraan Strategis, dan Operasional Save the Children Indonesia Fadli Usman mengatakan bahwa sebanyak 7.724 warga Flores Timur di sekitar gunung masih mengungsi hingga hari ini, karena letusan berkelanjutan.
Sementara itu, warga dari beberapa desa sekitarnya di Kabupaten Sikka juga ikut terdampak akibat abu vulkanik yang mencemari sumber air dan merusak fasilitas sanitasi. Berdasarkan temuan pihaknya dan CIS Timor, setidaknya ada dua desa di Kabupaten Sikka yang mengalami kesulitan air bersih.
“Air bersih dan layanan kesehatan adalah hak dasar setiap anak dan keluarga. Jika kebutuhan ini tidak segera terpenuhi, risiko penyakit akan meningkat, terutama pada anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya lebih rentan," katanya.
Menurutnya, di kala situasi darurat seperti ini, pemenuhan hak-hak anak, termasuk hak untuk hidup sehat dan tumbuh dengan baik, menjadi semakin penting.
Selain memastikan hak anak atas air bersih dan sanitasi, pihaknya dan CIS Timor juga menyiapkan dukungan psikososial agar anak-anak terdampak merasa lebih aman serta dapat mengurangi rasa takut akibat bencana.
"Upaya ini dilengkapi dengan penyediaan pendidikan darurat, sehingga proses belajar mengajar dapat segera berlangsung kembali, terutama di salah satu kecamatan di Flores Timur, dimana sekitar 505 siswa terpaksa berhenti sekolah sementara, karena lingkungan sekolah terdampak material vulkanik," katanya.
Sejak November 2024, kata Fadli, Save the Children Indonesia bersama mitra telah melakukan upaya tanggap darurat bencana dan juga pemulihan setelah bencana, terutama di sektor pendidikan.
Salah satunya adalah pembangunan ruang belajar sementara dengan delapan ruang belajar di Kabupaten Flores Timur dengan dukungan dari Komunitas Pahlawan Anak Save the Children Indonesia.
"Saat ini, sekolah darurat ini tidak terdampak erupsi dan terus digunakan untuk kegiatan belajar mengajar," ujarnya.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.