Kampong Chhnang (ANTARA) - Kamboja pada Kamis (15/5) merayakan upacara kuno membajak sawah kerajaan di Kamboja tengah di bawah arahan Raja Kamboja Norodom Sihamoni.
Acara yang menandai awal musim menanam padi tahunan ini juga dihadiri oleh Presiden Senat Kamboja Samdech Techo Hun Sen, Presiden Majelis Nasional Kamboja Khuon Sudary, dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, serta para diplomat asing di negara Asia Tenggara tersebut.
Ratusan petani dan turis lokal juga menikmati acara tradisional yang sudah digelar sejak lama ini, yang diadakan di sebuah lapangan di Kota Kampong Chhnang di provinsi tersebut.
Dalam upacara tahun ini, Raja Sihamoni menunjuk Gubernur Provinsi Kampong Chhnang Sun Sovannarith sebagai raja dalam upacara membajak sawah tersebut dan istri sang gubernur Phat Sophanny sebagai ratu dalam upacara penaburan. Jika lembu memakan hasil pertanian dalam jumlah banyak, maka hasil pertanian diprediksi akan melimpah tahun ini. Sebaliknya, jika mereka hanya makan sedikit, hasil panen diperkirakan akan rendah.
Raja yang ditunjuk pun membajak sawah dengan lembu kerajaan, sedangkan ratu yang ditunjuk menabur benih di jalur penanaman padi.
Setelah membajak sebanyak tiga kali di ladang, lembu-lembu tersebut disuguhi tujuh piring makanan yang masing-masing berisi nasi, jagung, kacang hijau, wijen, air, rumput yang baru dipotong, dan minuman anggur (wine).
Orang-orang yang mengenakan kostum tradisional menghadiri upacara pembajakan kerajaan di Provinsi Kampong Chhnang, Kamboja pada 15 Mei 2025. ANTARA/Xinhua/Sovannara
Jika lembu memakan rumput dan meminum wine, maka ternak diyakini akan terjangkit wabah penyakit, dan jika mereka minum banyak air, banjir dipercaya akan terjadi.
Dalam upacara tersebut, lembu-lembu tersebut memakan 95 persen beras, 95 persen jagung, dan 80 persen kacang hijau, kata Kang Keng, kepala peramal di Istana Kerajaan.
"Ini hanyalah prediksi berdasarkan kebiasaan dalam upacara membajak sawah kerajaan yang diadakan pada zaman dahulu," katanya. "Ritual kerajaan ini berfungsi untuk mengumumkan bahwa musim tanam telah tiba." Selesai
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025