Saleh Husin sebut nasionalisme Kwik Kian Gie patut dicontoh

1 month ago 13
Pemikirannya tentang berbagai persoalan ekonomi bangsa yang tajam dan kritis

Jakarta (ANTARA) - Mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan nasionalisme dari ekonom senior Kwik Kian Gie patut untuk dicontoh.

“Kwik Kian Gie merupakan salah satu ekonom senior yang dimiliki bangsa Indonesia. Walau Kwik merupakan warga keturunan Tionghoa tapi nasionalismenya tidak perlu diragukan,” kata Saleh dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

“Pemikirannya tentang berbagai persoalan ekonomi bangsa yang tajam dan kritis, kadang membuat gerah penguasa pada saatnya,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Menteri Perindustrian periode 2014-2016 itu menilai sosok seperti Kwik Kian Gie justru diperlukan guna bisa menjadi pengingat dan penyeimbang (check and balance).

“Sekaligus menjadi alat kontrol bagi yang lagi berkuasa dalam pengambilan kebijakan untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa yang sama-sama kita cintai,” kata Saleh.

Saat mengunjungi rumah duka pada Rabu (30/7) malam, Saleh mengatakan ia berjumpa salah satu pengusaha besar terkemuka dan pemilik Indofood Anthony Salim, Anggota DPR Hendrawan Supratikno, Guruh Soekarno Putra, pengusaha Jahja Soenaryo dan lainnya.

“Dari obrolan singkat dengan beliau-beliau di rumah duka mulai dari obrolan tentang sepak terjang dan pemikiran kritis dari almarhum Pak Kwik sampai melebar tentang persoalan ekonomi nasional maupun global,” ujar dia.

Kwik Kian Gie wafat pada Rabu (30/7) pagi pada usia 90 tahun. Tokoh kelahiran Pati, Jawa Tengah, itu dikenal sebagai ekonom nasionalis, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas serta Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid.

Baca juga: JK kenang Kwik Kian Gie sebagai ekonom yang sangat kritis

Baca juga: Sri Mulyani kenang cita-cita Kwik Kian Gie ingin Indonesia berdaulat

Baca juga: Airlangga harap para ekonom bisa lanjutkan pemikiran Kwik Kian Gie

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |