Rusia desak AS dukung solusi dua negara akhiri konflik Palestina

1 month ago 13

New York (ANTARA) - Rusia berharap Amerika Serikat pada akhirnya menyadari kebutuhan mendesak solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, jika tidak, puluhan ribu kematian lagi dapat terjadi di Gaza, kata Wakil Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy pada Minggu.

"Kami secara konsisten dan tanpa perubahan telah mengadvokasi solusi diplomatik untuk masalah Palestina berdasarkan formula dua negara … Alternatifnya adalah kematian puluhan ribu orang yang sama sekali tidak bersalah, termasuk sandera Israel yang telah ditawan selama hampir dua tahun, dan Dewan Keamanan PBB, dengan kata lain, harus mencegah hasil ini," ujar Polyanskiy di hadapan DK PBB dalam pertemuan mengenai Gaza.

"Saya berharap akhirnya, Washington akan segera menyadari hal ini," kata dia.

Saat ini, AS "cuci tangan" dari situasi yang memungkinkan Israel memiliki kebebasan tanpa kendali di Gaza, kata utusan Rusia tersebut.

Rusia bersikukuh bahwa konflik Israel-Palestina hanya mungkin berakhir jika solusi dua negara yang disetujui PBB diimplementasikan. Rusia membayangkan pembentukan negara Palestina sesuai perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Pada Jumat (25/7), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya akan mengakui Palestina pada September, sementara Inggris mengatakan akan mengikuti jejak Prancis kecuali Israel mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.

Palestina telah diakui oleh 147 negara. 10 negara mengakui pada 2024, mencakup Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia. Sementara AS yang tidak mengakui Palestina, memveto keanggotaan penuhnya di PBB pada 2024.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Menlu Australia tegaskan solusi dua negara untuk Palestina

Baca juga: Wamenlu RI: Palestina setuju Deklarasi New York soal Solusi Dua Negara

Baca juga: Konferensi internasional solusi dua negara akhiri debat umumnya di PBB

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |