Rubio: AS ingin Rusia menyampaikan syarat untuk solusi konflik Ukraina

3 hours ago 2

Moskow (ANTARA) - Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) ingin mengadakan pertemuan lanjutan dengan negosiator Rusia untuk mengetahui syarat-syarat yang diajukan Moskow guna mengakhiri konflik di Ukraina.

"Kita harus membawa kedua pihak ke meja perundingan, dimulai dengan Rusia. Kami bertemu dengan mereka pekan lalu, dan pertanyaan utama dalam pertemuan itu adalah, ‘Apakah Anda tertarik untuk mengakhiri konflik ini atau tidak?’… Mereka menjawab bahwa mereka bersedia, dengan syarat tertentu," kata Rubio.

"Namun, kami belum membahas apa saja syarat tersebut. Jadi, langkah selanjutnya adalah mengadakan pertemuan lagi di waktu yang tepat, dengan orang-orang yang tepat di ruangan itu, untuk mulai merinci apa yang diperlukan agar Rusia menghentikan perang," ujarnya dalam wawancara dengan situs berita Breitbart News pada Senin (24/2).

Rubio menambahkan bahwa AS juga akan mendiskusikan syarat-syarat tersebut dengan pihak Ukraina.

Menteri Pertahanan AS mengkritik resolusi Majelis Umum PBB tentang Ukraina, dengan menyebutnya sebagai langkah yang "konfrontatif" dan bertentangan dengan upaya AS untuk menghentikan konflik serta mendorong negosiasi.

Pekan lalu, perundingan tingkat tinggi antara Rusia dan AS berlangsung di Riyadh pada Selasa.

Delegasi Rusia dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Penasihat Kepresidenan Yuri Ushakov, dan CEO RDIF Kirill Dmitriev.

Sementara itu, delegasi AS diwakili oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, serta Utusan Khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff.

Ushakov mengatakan bahwa pertemuan tersebut membahas langkah awal untuk memulai negosiasi terkait Ukraina. Kedua delegasi menilai hasil perundingan sebagai sesuatu yang positif.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Resolusi DK PBB desak pengakhiran konflik Ukraina-Rusia

Baca juga: Zelensky sebut siap mundur demi perdamaian untuk Ukraina

Penerjemah: Primayanti
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |