KLH minta produsen buat kemasan produk yang mudah didaur ulang

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) meminta para produsen agar membuat kemasan produk yang dapat didaur ulang mengingat kebutuhan bahan baku plastik di tanah air.

"Pemerintah mendorong agar para produsen yang bikin produk, bikin kemasan itu, harus betul-betul produknya tadi, mudah didaur ulang. Karena kan banyak sekali sekarang kemasan yang bukan sulit, bahkan tidak bisa didaur ulang," kata Kasubdit Tata Laksana Produsen Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PLSB3) KLH Ujang Solihin Sidik dalam diskusi di Jakarta, Selasa.

Pemerintah, tuturnya, meminta kepada produsen untuk membuat produk tersebut agar dapat dengan cepat dimanfaatkan oleh industri daur ulang yang membutuhkan bahan baku sampah plastik.

Keberadaan bahan baku plastik diperlukan mengingat Indonesia kini sudah menghentikan impor plastik, hal itu karena timbulan sampah plastik Indonesia yang cukup besar dan kebanyakan berakhir di tempat pemrosesan akhir (TPA) tanpa dipilah. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk bahan baku untuk daur ulang.

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) sejauh ini sampah plastik menempati posisi kedua dari komposisi sampah Indonesia sebesar 19,71 persen dari total 29,9 juta ton timbulan sampah yang dicatatkan dari 282 kabupaten/kota pada 2024.

Tidak hanya itu, dia mendorong produsen untuk membuat produk yang bisa digunakan ulang dan menghindari kemasan sekali pakai. Dengan demikian maka produsen dapat berkontribusi dalam pengurangan sampah.

Aturan terkait produsen itu sendiri sudah diatur dalam peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen atau yang dikenal juga sebagai Extended Producer Responsibility (EPR).

"Sebenarnya kewajiban kan itu, harus tadi merancang produknya itu mudah didaur ulang, mudah diguna ulang, mudah dikumpulkan, supaya nanti masuk ke industri daur ulangnya lebih mudah. Kemudian tadi bertanggung jawab untuk mengumpulkan lagi kemasan-kemasan yang pascakonsumsi, itu dikumpulkan lagi untuk didaur ulang," demikian Ujang Solihin Sidik.

Baca juga: KLH: Sektor informal bisa dukung ketersediaan bahan baku aspal plastik
Baca juga: BRIN bidik komersialisasi nuklir untuk daur ulang plastik pada 2027

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |