Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa operasi pasar pangan murah merupakan upaya pemerintah memberikan kenyamanan masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan pangan pokok saat Ramadhan hingga Lebaran 2025.
"Operasi pasar ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam menjalani ibadah Ramadhan tanpa khawatir dengan lonjakan harga bahan pangan," kata Mentan di sela meninjau operasi pasar pangan murah di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (25/2).
Mentan bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono melakukan pemantauan langsung terhadap operasi pasar pangan murah yang digelar di Kantor Pos Kota Magelang.
Kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Walikota Magelang, Direktur Pengadaan Bulog, Direktur Bisnis Bulog, EVP Reg IV PT Pos Indonesia serta jajaran pejabat lainnya, bertujuan untuk memastikan kelancaran distribusi bahan pangan dengan harga terjangkau menjelang bulan suci Ramadhan.
“Hari ini saya bersama Pak Wementan meninjau langsung operasi pasar. Hal ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo yang ingin supaya kita beribadah di bulan suci Ramadhan dengan tenang dan menikmati harga yang baik. Sehingga kami semua bergerak cepat,” ujar Mentan dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Melalui sinergi antara kementerian/lembaga, BUMN pangan, dan PT Pos Indonesia, operasi pasar itu dilakukan sebelum Ramadhan dengan menyediakan berbagai bahan pokok dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET).
Amran juga menegaskan bahwa pengusaha harus mematuhi ketentuan HET yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Dulu biasanya satu minggu setelah Ramadhan atau tiga hari setelahnya baru operasi pasar. Ini kita lakukan sebelumnya, satu minggu sebelum bulan suci Ramadhan. Kita mendahului supaya kita bisa beri warning kepada seluruh saudara-saudaraku pedagang tolong dengarkan baik-baik, ikuti aturan pemerintah,” ujarnya.
Dengan adanya operasi pasar itu, Mentan berharap masyarakat bisa menjalankan ibadah Ramadhan dengan lebih khusyuk tanpa khawatir dengan lonjakan harga bahan pangan.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan tindakan tegas terhadap oknum yang mencoba memainkan harga di pasar.
“Ini keluhan masyarakat yang kami tekankan di sini tidak boleh pengusaha menjual di atas HET yang sudah ditentukan pemerintah," tegas Mentan.
Sementara itu, Wamentan Sudaryono menambahkan bahwa operasi pasar bertujuan untuk menekan potensi lonjakan harga yang dapat meresahkan masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah yang lebih rentan terhadap perubahan harga bahan pangan.
Wementan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menjelaskan bahwa bulan Ramadhan yang bertepatan dengan kebutuhan konsumsi pangan yang lebih tinggi, sering kali menyebabkan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan.
"Hal itu berpotensi menciptakan tekanan inflasi pangan yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat," kata Wamentan.
Oleh karena itu, lanjut Wamentan, operasi pasar dilakukan secara terencana dan terkoordinasi di seluruh daerah untuk memastikan kebutuhan pangan tetap terpenuhi dengan harga yang stabil.
Operasi pasar pangan murah telah dimulai pada 24 Februari 2025 dan akan berlangsung hingga 29 Maret 2025. Pada tahap awal, operasi pasar ini digelar di 325 titik gerai PT Pos Indonesia, dengan 215 titik di Pulau Jawa dan 110 titik di luar Pulau Jawa. Mulai 1 Maret 2025, cakupan operasi pasar akan diperluas ke seluruh wilayah Indonesia.
PT Pos Indonesia turut berperan aktif dalam kegiatan ini, dengan memanfaatkan jaringan logistik mereka untuk mendukung distribusi bahan pangan yang merata.
"Kami berkomitmen untuk memastikan kelancaran operasi pasar ini dan mendukung stabilitas harga pangan di masyarakat," jelas Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R. Djoemadi.
Dengan adanya operasi pasar pangan murah, diharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan lebih khusyuk dan tanpa kekhawatiran akan lonjakan harga bahan pangan.
Pemerintah juga akan terus memantau dan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang mencoba bermain harga.
Baca juga: Mentan-mahasiswa dan Rektor PTN se-Indonesia optimis capai swasembada
Baca juga: Mentan tekankan bahan pokok di operasi pasar tidak dijual kembali
Baca juga: Mentan: Indonesia terang-benderang hari ini karena pangan aman
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025