Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur memastikan tidak ada anggota kepolisian yang meninggal dunia, akibat kericuhan saat demonstrasi pada Kamis (28/8) di Jakarta.
"Sampai saat ini, tidak ada yang meninggal di RS Polri baik anggota Polri maupun masyarakat. Tidak ada yang meninggal, semua hidup dan dalam kondisi sadar," kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulih di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.
Prima menyebut, kondisi anggota yang sempat dilaporkan kritis kini berangsur membaik.
"Iya, sudah membaik. Tidak ada yang meninggal, yang jelas tidak ada anggota yang meninggal dunia," tegas Prima.
Dengan demikian, kabar yang beredar terkait adanya anggota polisi yang meninggal dalam peristiwa tersebut dipastikan tidak benar.
Baca juga: PPI Dunia desak pemerintah hormati hak sipil menyampaikan pendapat
Sementara itu, Kasubag Humas RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur Kompol Yoan Hendri mengatakan, sebanyak 31 anggota kepolisian luka-luka akibat aksi 28 Agustus.
"Ada 31 orang yang luka-luka, anggota semua, tidak ada masyarakat, ini imbas aksi 28 Agustus," kata Yoan.
Sebelumnya, Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim menyebut, seorang polisi kritis dan dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati, usai mengawal aksi demonstrasi di Jakarta.
"Yang kritis satu orang, anggota Polri ada. (Dirawat) di Rumah Sakit Kramat Jati," kata Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim di RSCM, Jakarta Pusat.
Bahkan, ada juga 10 personel polisi yang mengalami luka-luka dan masih harus memerlukan perawatan lebih intensif.
Baca juga: PP Muhammadiyah: Publik butuh teladan dari para wakil rakyat
Sebelumnya, sejumlah elemen dari mahasiswa dan buruh menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR sejak Kamis (28/8) siang.
Aksi awalnya berlangsung kondusif, namun situasi mulai memanas sejak sore hari sehingga polisi harus memukul mundur massa hingga mereka terpencar ke beberapa titik.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.