Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga CEO BPI Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, memaknai HUT Ke-80 Kemerdekaan RI adalah bangsa Indonesia yang harus merdeka dari kemiskinan, korupsi, dan kebodohan.
"Kemerdekaan buat kami adalah kita harus merdeka dari kemiskinan, merdeka dari korupsi, merdeka dari kebodohan, merdeka dari malnutrisi, dan masih banyak lagi kemerdekaan yang harus kita capai," kata Rosan Roeslani saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu.
Usai menghadiri Upacara Detik-detik Proklamasi dan Pengibaran Bendera di Istana Merdeka, Jakarta, Rosan mengatakan harapannya pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ia berharap Presiden Prabowo bersama jajaran Kabinet Merah Putih dapat membawa Indonesia lebih maju dan berkembang.
Adapun berkenaan dengan busana, Rosan mengenakan pakaian adat Betawi karena dirinya berasal dari Betari.
Baca juga: RI butuh investasi Rp7,45 kuadriliun agar tumbuh 5,4 persen pada 2026
Baca juga: BKPM yakin Danantara bantu capai target investasi Rp2.175 triliun
"(Pakai) pakaian adat Betawi. Saya kan berasal dari Betawi. Ayah saya Betawi asli. Istri juga pakaian adat Betawi," kata Rosan yang hadir bersama dengan sang istri.
Adapun peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan.
Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT Ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.
Sejumlah kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu yakni Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi dari Monumen Nasional ke Istana dan sebaliknya, Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu Kemerdekaan.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.