Kota Bogor (ANTARA) - Ribuan siswa sekolah dasar hingga menengah mengikuti kegiatan Wisata Perjuangan di Museum PETA (Pembela Tanah Air), Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, dalam rangkaian Festival Merah Putih (FMP) yang berlangsung hingga Jumat (22/8).
Ketua Umum FMP, Benyamin Mbooh, menyebutkan setiap harinya terdapat lima sekolah yang dilibatkan, dengan masing-masing sekolah mengirimkan sekitar 250 siswa. Para peserta diajak menelusuri koleksi benda bersejarah di museum, sembari mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata.
"Tujuannya agar anak-anak bisa belajar mengenal para pejuang dan tidak melupakan sejarah. Harapannya, kegiatan ini dapat menginspirasi mereka di masa depan," ujar Benyamin.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga menjadi jawaban atas masih banyaknya generasi muda yang belum mengenal tokoh-tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Karena itu, pihaknya berharap Wisata Perjuangan dapat menjadi media pembelajaran alternatif yang efektif.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hery Karnadi, memberikan apresiasi atas langkah yang diinisiasi panitia FMP. Menurutnya, pembelajaran tidak selalu harus dilakukan di ruang kelas, melainkan bisa melalui kunjungan ke tempat yang memiliki nilai historis.
"Ini menjadi salah satu media memperkenalkan bagaimana sejarah bangsa ini dibentuk. Media belajar tidak hanya di kelas," kata Hery.
Hery menilai, untuk anak-anak sekolah dasar, pembelajaran sejarah sebaiknya tidak hanya mengandalkan teori. Ia menilai metode praktik langsung, seperti berkunjung ke museum, lebih efektif menumbuhkan minat belajar siswa.
"Saya sepakat dengan metode pembelajaran sambil praktik. Anak-anak lebih cepat mengenal dibandingkan hanya diberi teori di kelas. Misalnya belajar sejarah, ya datang langsung ke museum," pungkasnya.
Baca juga: Ketua MPR: Presiden bacakan teks Proklamasi ganti tradisi sebelumnya
Baca juga: Menggali potensi wisata lewat perjalanan panjang sejarah bangsa
Baca juga: Mengintip wisata sejarah monumen Bajra Sandhi
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.