Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan National Battery Research Institute (NBRI) bersama Id Battery dan Pamerindo menyelenggarakan ajang International Battery Summit (IBS) 2025 sebagai upaya memperkuat posisi industri baterai domestik di rantai pasok global.
Acara yang digelar oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai ministry co-host, dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), serta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai ministry support tersebut diselenggarakan di Jakarta pada 5--6 Agustus mendatang.
Chair of International Battery Summit 2025 sekaligus Founder NBRI Evvy Kartini dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis menyatakan ajang ini akan menjadi forum strategis global yang menghadirkan pemangku kepentingan dari seluruh rantai nilai industri baterai dan kendaraan listrik, sekaligus platform diplomasi energi yang mengundang 30 negara.
Baca juga: Proyek rantai industri sumber daya nikel dan baterai Indonesia gelar peletakan batu pertama
Acara ini juga didukung oleh pihak swasta, seperti Huayou Indonesia yang menegaskan komitmennya dalam mendukung kemajuan industri baterai di Tanah Air.
"IBS 2025 bukan sekadar summit, tetapi gerakan kolaboratif lintas bangsa untuk membangun masa depan energi dunia khususnya Indonesia," kata dia.
Disampaikannya, hilirisasi industri terutama pada sektor baterai merupakan pilar penting dalam mendorong kemandirian energi nasional. Program tersebut mampu menciptakan nilai tambah di dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperkuat daya saing nasional dalam pasar global.
Baca juga: KPK bahas tata kelola nikel bersama sejumlah menteri KMP
Co Chair of IBS 2025 Reynaldi Istanto menyatakan acara ini bisa menjadi ajang untuk memacu investasi di sektor baterai, sekaligus memberikan edukasi terkait manfaat hilirisasi
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.