Seluruh pihak diajak berperan cegah perundungan di sekolah

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial RI Syaifullah Yusuf mengajak seluruh pihak untuk berperan dalam mencegah terjadinya perundungan di sekolah karena akan berdampak panjang bagi korban.

“Ini bukan berkaitan dengan kasus ledakan SMAN 72 tapi secara umum, kita harus cegah adanya 'bully' (perundungan) di sekolah,” katanya saat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta, Minggu.

Ia menyebutkan ada tiga hal yang harus dicegah dengan bersama-sama dan saat ini Kementerian Sosial berupaya melakukan mitigasi sekuat tenaga bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar hal itu tidak boleh terjadi di sekolah.

Pertama, adalah aksi perundungan (bully) yang dilakukan oleh siapa pun kepada siapa pun.

Kedua, yakni aksi kekerasan fisik dan seksual di sekolah dan ketiga adalah soal intoleransi.

Baca juga: Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta masih trauma

“Inilah yang harus kita jaga bersama,” kata dia.

Ia bukan mengaitkan persoalan ledakan ini dengan aksi perundungan karena itu merupakan kewenangan kepolisian untuk menjelaskan secara jelas soal kasus ini

Gus Ipul berharap semua orang secara bersama-sama harus menyadari bahwa perundungan itu memang berakibat panjang.

“Bisa jadi, korban itu ke depan bisa jadi pelaku,” kata dia.

Ia menambahkan ada juga korban pelecehan seksual dan kemudian mereka berubah menjadi pelaku pada saatnya.

Baca juga: Mensos apresiasi langkah cepat Polri tangani kasus ledakan SMAN 72

Menurut dia, hal itu yang harus dijaga bersama, tetapi untuk kasus ini, sekali lagi tidak berani berspekulasi.

“Mari tunggu penjelasan resmi dari kepolisian,” kata dia.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara berstatus anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) dan saat ini masih menjalani perawatan di unit perawatan intensif (ICU) usai menjalani operasi.

"Luka pasti di bagian kepala dan ada luka goresan. Iya, menjalani operasi pada bagian kepala," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto di Polda Metro Jaya.


Budi menyebut, anak tersebut kini sudah sadar, namun masih harus menjalani perawatan medis secara bertahap.

Baca juga: Mensos kolaborasi dengan Gubernur DKI beri bantuan korban ledakan

Luka yang dialami cukup berat, terutama di bagian kepala, sehingga memerlukan tindakan operasi.

Menurut Budi, terduga pelaku kini masih berada di ruang ICU dengan penjagaan ketat oleh petugas kepolisian.

Pengamanan itu dilakukan bukan hanya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi juga untuk memastikan proses perawatan berjalan aman.

"Dijaga ketat pasti. Bukan hanya pelaku, terhadap korban juga kita jaga, karena kita berharap tidak terjadi fatalitas yang lebih berat," ujar Budi.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |