Menko PM sebut Presiden Prabowo siapkan "ekonomi konstitusi"

2 hours ago 2
“15 tahun demokrasi berjalan, tapi 15 tahun terakhir kita juga menyaksikan begitu pasar bebas mengendalikan semua kebijakan. Karena itu, Presiden menawarkan hal baru yang namanya politik konstitusi, yang namanya ekonomi konstitusi,”

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar menyebut Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan kebijakan "ekonomi konstitusi" sebagai bagian dari evaluasi sistem nasional.

“15 tahun demokrasi berjalan, tapi 15 tahun terakhir kita juga menyaksikan begitu pasar bebas mengendalikan semua kebijakan. Karena itu, Presiden menawarkan hal baru yang namanya politik konstitusi, yang namanya ekonomi konstitusi,” kata dia saat penutupan Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2025 di Jakarta, Minggu.

Menurut Muhaimin, ekonomi konstitusi merupakan kebijakan perekonomian yang kembali kepada amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Diketahui, Pasal 33 UUD 1945 pada pokoknya mengatur bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

“Kembali kepada rel peran negara dan pemerintah di dalam hadir agar manusia-manusia Indonesia yang paling terpinggirkan tidak terus menjadi korban dari persaingan pasar,” ucapnya.

Dalam pidatonya, Muhaimin juga menyoroti peran pesantren dalam berbagai bidang, termasuk demokrasi dan ekonomi. Ia berharap, pesantren ke depan tetap menjadi solusi atas masalah kemasyarakatan.

Dia menyebut pesantren bukanlah lembaga pendidikan semata, melainkan juga institusi yang menjaga semangat ilmu, pengabdian, dan diikuti dengan kesungguhan menjadi bagian dari pengawal rekayasa sosial.

“Rekayasa sosial menunjukkan bahwa pesantren memiliki peran yang tidak kecil, amat sangat besar bagi membangun kultur dan budaya,” ujar Cak Imin, sapaan akrabnya.

Ia meyakini pesantren telah memberi makna dan warna, termasuk bagi perkembangan demokrasi. Menurut dia, tanpa rujukan ilmu pesantren, demokrasi tidak akan bisa dimaknai sebagai jalan kemajuan.

Di samping itu, dia mengatakan pesantren mampu menjaga dua faktor pengentasan kemiskinan, yakni pendidikan dan pemberdayaan.

“Fungsi pendidikan sekaligus fungsi pemberdayaan adalah fungsi yang secara historis, sejarah, telah membuktikan bahwa pesantren telah mampu menjadi menjaga fungsi itu: mendidik, kemudian menciptakan manusia-manusia yang naik kelas, sekaligus berdaya,” katanya.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |