RI integrasikan FOLU Net Sink 2030 dalam program prioritas nasional

3 weeks ago 12
Termasuk di dalamnya menjaga hutan dengan bekerja sama dengan masyarakat...

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan pemerintah sudah mengintegrasikan FOLU Net Sink 2030 ke dalam Program Prioritas Nasional, termasuk upaya pencegahan deforestasi dan pengelolaan hutan lestari.

"Dalam rencana investasi Result Based Contribution (RBC) keempat yang baru saja kita launching, telah mengintegrasikan FOLU Net Sink 2030 ke dalam Program Prioritas Nasional," kata Menhut Raja Juli Antoni dalam peluncuran Rencana Investasi RBC-4 dan Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan periode ketiga di Jakarta, Kamis.

FOLU Net Sink 2030 adalah kondisi di mana sektor kehutanan dan penggunaan lahan (forestry and other land use/FOLU) dapat melakukan penyerapan lebih besar dibandingkan emisi yang dihasilkan pada 2030.

Menhut mengatakan dalam Program Prioritas Nasional sudah dimasukkan program-program untuk menekan emisi termasuk pencegahan deforestasi dan degradasi hutan melalui pengelolaan hutan lestari, peningkatan rehabilitasi hutan dan lahan berbasis lanskap untuk meningkatkan penyerapan karbon dan peningkatan upaya konservasi keanekaragaman hayati.

Selain itu, terus didorong pula pengelolaan ekosistem gambut melalui revegetasi dan peningkatan tata air dengan partisipasi masyarakat dan penguatan pendekatan hukum dan kapasitas kelembagaan.

Baca juga: Pemerintah siap salurkan pendanaan Rp5 miliar untuk pegiat lingkungan

Untuk itu, dalam rencana investasi RBC-4, pemerintah fokus kepada sejumlah upaya tidak hanya layanan pengelolaan hutan lestari yang lebih terbuka dan transparan tapi juga melibatkan masyarakat.

"Termasuk di dalamnya menjaga hutan dengan bekerja sama dengan masyarakat dan masyarakat adat dalam Perhutanan Sosial sehingga ini juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Menhut.

Sebelumnya, Indonesia mendapatkan RBC dari Pemerintah Norwegia dalam kegiatan terkait penanganan perubahan iklim dan sektor kehutanan. Untuk tahap pertama atau RBC-1 disalurkan mencapai 56 juta dolar AS, dengan tahap dua dan tiga mencapai 100 juta dolar AS.

Dalam RBC-4 disalurkan sebesar 60 juta dolar AS, maka total 216 juta dolar AS sudah diterima Pemerintah Indonesia dari skema RBC.

Baca juga: Kemenhut luncurkan rencana investasi RBC-4 dukung FOLU Net Sink 2030

Untuk RBC-1 sampai dengan RBC-2 dan 3 salah satu bentuk implementasinya termasuk penanaman 4,6 juta bibit tanaman di areal seluas 11.215 hektare dan pelibatan masyarakat sebanyak 35.180 orang dalam 383 kelompok. Dihasilkan penyerapan karbon 21 ribu ton CO2 ekuivalen dan penyelesaian 40 konflik tenurial

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |