RI buka peluang perpanjang masa tim medis darurat di Myanmar

9 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Koordinator Tim Kemanusiaan Indonesia membuka peluang perpanjangan masa bantuan tugas tim medis darurat (Emergency Medical Team/EMT) untuk menangani warga di Naypyitaw, Myanmar, yang dilanda bencana gempa bumi 7,7 magnitudo.

Masa tugas perbantuan EMT Indonesia, yang terdiri atas sejumlah tenaga ahli kesehatan ini dijadwalkan berakhir pada Senin (21/4), setelah mereka 14 hari memberikan pelayanan medis di wilayah Distrik Ottara, Naypyitaw yang terdampak gempa pada Jumat (28/3) lalu.

"Apabila Kementerian Kesehatan Myanmar menginginkan adanya keberlanjutan atau kerja sama antardua negara (Myanmar-Indonesia), ini dapat dibicarakan melalui jalur bilateral," kata Ary dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin pagi.

Baca juga: 2.273 warga terdampak gempa Myanmar manfaatkan layanan medis Indonesia

Ia menyebutkan Menteri Kesehatan Myanmar Dr. Thet Khaing Win dan Gubernur Naypyitaw Than Tun Oo mengapresiasi pelayanan yang diberikan tim medis Indonesia bagi warga di wilayah terdampak.

Selama masa tugasnya, pos kesehatan EMT Indonesia beroperasi setiap hari pukul 08.30 hingga 16.30 waktu setempat di halaman 50 Bed Ottarathiri Hospital, Distrik Ottara, Naypyitaw.

Rata-rata jumlah pasien yang dilayani mencapai 315 orang per hari. Hingga Minggu (20/4), total pasien yang telah ditangani mencapai 660 orang.

Baca juga: Tim medis RI di Myanmar obati ribuan warga-wanita hamil korban gempa

Beberapa kasus yang ditangani oleh tim dokter spesialis dan umum meliputi nyeri otot, radang sendi, luka ringan, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), nyeri punggung, vertigo, gastritis, dan sakit kepala. Tim juga menangani kasus darurat seperti luka robek, luka tusuk, patah tulang (fraktur), dan stroke.

Apabila tidak diperpanjang, Ary mengatakan seluruh sarana dan prasarana rumah sakit lapangan milik EMT Indonesia akan diserahkan kepada pihak 50 Bed Ottarathiri Hospital.

Penyerahan simbolis akan dilakukan dengan disaksikan oleh pejabat Kementerian Kesehatan Myanmar.

Baca juga: INASAR bantu fasilitas rumah sakit di Myanmar untuk korban gempa bumi

Ia juga menambahkan bahwa pelayanan kesehatan dari EMT Indonesia diterima dengan baik oleh pemerintah dan warga setempat.

“Apa yang telah dilakukan di sini, pasti akan menjadi kenangan dan catatan yang indah bagi masyarakat Myanmar. Ini kenangan kebaikan rakyat Indonesia yang ditunjukkan melalui EMT dalam masa tanggap darurat pascagempa 7,7 magnitudo,” ujarnya.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |