Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi optimistis dengan semangat sinergi dan kolaborasi antarkementerian/lembaga, permasalahan perempuan dan anak dapat diatasi bersama.
"Kalau menyapu sendiri dengan satu lidi, akan berbeda ketika lidi-lidi itu dijadikan satu. Kekuatan-kekuatan kita, kita jadikan satu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat," kata Menteri PPPA Arifah Fauzi di Jakarta, Senin.
Pasalnya KemenPPPA tidak bisa menyelesaikan isu-isu perempuan dan anak seorang diri.
"Tangan kami tidak terlalu kuat untuk bisa merangkul ibu-ibu Indonesia, perempuan-perempuan Indonesia. Tapi dengan berkolaborasi, kami yakin penguatan dan perlindungan terhadap anak bisa kita lakukan bersama-sama," kata Arifah Fauzi.
Pihaknya pun ingin mewujudkan desa yang ideal lewat program Ruang Bersama Indonesia (RBI).
"Desa ideal itu tidak ada anak yang stunting, tidak ada kekerasan, tidak ada perempuan yang tidak berdaya. Pokoknya semuanya keren-keren. Ini mimpi yang sangat tinggi," kata Arifatul Choiri Fauzi.
Baca juga: Menteri PPPA dorong pemberdayaan perempuan lintas sektor
Untuk mewujudkan program RBI ini, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antar kementerian/lembaga.
Hingga saat ini, terdapat enam desa/kampung yang menjadi proyek percontohan RBI, yakni Kampung Jimpitan, Kota Tangerang, Provinsi Banten; Desa Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi, Jambi; Desa Ayula Selatan Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo; Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur; Desa Pulau Sewangi Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan; dan Desa Cempluk Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Program Ruang Bersama Indonesia adalah satu dari tiga program prioritas KemenPPPA.
Baca juga: Menteri Arifah serukan semua ciptakan ruang aman bagi perempuan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025