Remaja pendidik sebaya berperan beri edukasi gaya hidup sehat

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas YARSI Indonesia Fasli Jalal mengatakan remaja pendidik sebaya berperan penting untuk memberi edukasi pada masyarakat, utamanya anak muda, tentang pentingnya gaya hidup sehat.

Dalam acara Young Health Summit 2025 yang diselenggarakan bersama Plan Indonesia, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, AstraZeneca Indonesia, Lentera Anak Foundation, dan Generasi berencana (Genre) Indonesia, Fasli menekankan pentingnya kampanye dan edukasi teman sebaya untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dengan mencegah peningkatan penyakit tidak menular (PTM), salah satunya penyakit jantung.

"Kami berupaya membangun generasi yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan untuk memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan kaum muda," katanya di Jakarta, Selasa.

Fasli menambahkan, anak-anak dan remaja yang telah aktif sebagai pendidik sebaya diharapkan terus meneruskan kampanye dan edukasi kepada teman sebaya maupun komunitasnya.

"Sehingga bersama-sama mereka dapat melindungi hak dan kesejahteraan mereka," ujar dia.

Baca juga: Lima kebiasaan pintar untuk jaga kesehatan jantung

Sementara itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji mengemukakan pentingnya partisipasi remaja dalam menyuarakan isu pencegahan PTM.

"Kita tidak bisa lagi memandang kesehatan remaja sebagai isu sekunder, bukan sekadar statistik dan tantangan ini harus kita jawab bersama. Saya percaya, ruang-ruang seperti Young Health Summit menjadi penting untuk memperkuat suara remaja, mendorong perubahan gaya hidup, dan memastikan kebijakan yang berpihak pada masa depan mereka," ucap Wihaji.

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay juga menyatakan dukungannya terhadap Young Health Programme (YHP) sebuah inisiatif global yang menempatkan remaja sebagai penggerak perubahan.

"Sebagai perusahaan biofarmasi global, strategi keberlanjutan AstraZeneca fokus pada peningkatan kesetaraan kesehatan, mendorong aksi terhadap iklim dan alam, serta memperkuat ketahanan sistem kesehatan," ujar Esra.

Menurutnya, YHP menjadi landasan bagi ketiga pilar tersebut dengan mengatasi faktor risiko PTM, menghadapi tantangan kesehatan lingkungan, dan membangun komunitas ramah remaja.

"YHP memberdayakan generasi muda sebagai agen perubahan yang aktif. Dengan pengetahuan dan dukungan yang tepat, mereka dapat membentuk masa depan yang lebih sehat dan membantu Indonesia mewujudkan visi Generasi Emas 2045," tuturnya.

Ketua Umum Genre Indonesia Arya Aditia menyampaikan pentingnya ruang-ruang berdiskusi bagi generasi muda seperti YHP agar menjadi solusi bagi permasalahan remaja di Indonesia.

"Perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil, dari memilih makanan sehat, aktif bergerak, hingga berani bersuara soal kesehatan kami sendiri. Young Health Summit tidak hanya memberi kami ruang untuk didengar, tetapi juga ruang untuk berpartisipasi dalam merumuskan solusi atas permasalahan yang sedang menimpa remaja Indonesia," katanya.

Young Health Summit 2025 diselenggarakan untuk memperingati Hari Jantung Sedunia setiap 29 September.

Mengambil tema "Stay Fit, Stay Lit", acara tersebut berorientasi pada remaja dengan ajakan untuk bertindak, menerapkan gaya hidup sehat, memicu perubahan positif, dan memimpin dengan energi, kreativitas, dan tujuan.

Baca juga: BPJS Kesehatan: Skrining sebelum berobat upaya bangun gaya hidup sehat

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |