Jakarta (ANTARA) - BRI Research Institute (BRIRIns) bekerja sama dengan Pemerintah Inggris melalui Kedutaan Besar Inggris di Jakarta meningkatkan kemampuan digital 100 mentor UMKM perempuan dari tingkat dasar menjadi menengah melalui Program Akses Digital (DAP).
Project Lead BRI Research Institute Nilam Nirmala dalam keterangan diterima di Jakarta, Selasa, menyebut program ini mempertemukan peserta dari Jawa Barat dan Lampung dengan pemerintah, akademisi, organisasi lokal, media, serta sektor swasta.
DAP menutup program "Tahap Intensifikasi Program Pemberdayaan Digital bagi Perempuan dan Pemuda UMKM" pada akhir September 2025 ini, yang telah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
"Tahap intensifikasi ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas tentang keterampilan digital dan pemberdayaan bisnis untuk pemuda dan perempuan UMKM," ujar Nilam.
Selama program, kata Nilam, para mentor UMKM mengikuti workshop, pelatihan mentorship, serta pembelajaran berbasis proyek yang menekankan penerapan alat digital untuk analisis bisnis, pengelolaan toko daring, dan pelaporan keuangan.
Menurut Nilam, para panelis dalam kegiatan ini memberikan wawasan mengenai pemanfaatan logistik, keuangan digital, e-commerce, konektivitas, dan pemasaran berbasis akal imitasi (AI).
Program juga melahirkan sesi berbagi pengetahuan komunitas secara rutin dan penilaian mandiri melalui aplikasi BRI LinkUMKM untuk memantau adopsi digital para mentor.
"Tahap intensifikasi ini bertujuan memperkuat kapasitas pengusaha ultra-mikro dan mikro agar dapat menggunakan alat digital secara efektif untuk mendukung usaha mereka dan meningkatkan partisipasi dalam ekonomi digital," kata dia.
Nilam menjelaskan inisiatif ini mengadopsi pendekatan ABCGM (Academia, Business, Community, Government, Media) guna mendorong kemitraan berkelanjutan.
Salah satu capaian penting adalah peluncuran platform Perempuan Cerdas Digital (PCD) yang menyediakan modul pelatihan, kesempatan mentorship, dan fitur komunitas bagi UMKM di seluruh Indonesia.
Anggota Pojok Digital Garut Creative House Ela Sutiyana yang juga peserta pelatihan, mengaku merasakan langsung manfaat pendampingan ini.
"Pada fase pertama saya belajar mencatat keuangan secara digital dan menggunakan QRIS. Di fase kedua, saya belajar menganalisis kinerja usaha, membuat rencana lebih baik, bahkan menjadi mentor bagi perempuan lain di komunitas saya," tuturnya.
Program DAP menegaskan bahwa akses pada pelatihan dan mentorship yang tepat mampu mempercepat kemajuan UMKM perempuan sekaligus memperkuat semangat kemandirian serta pemberdayaan kolektif di komunitas.
Baca juga: BRI Institute perkuat kapasitas UMKM perempuan RI lewat digitalisasi
Baca juga: Survei BRI catat pertumbuhan bisnis UMKM tunjukkan perbaikan
Baca juga: BRI Research-Kedubes Inggris majukan UMKM lewat intensifikasi digital
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.