Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti mengatakan Indonesia mendorong kolaborasi pemerintah dan pelaku usaha dalam upaya mempercepat kesepakatan perjanjian dagang ASEAN dan Kanada (ASEAN-Canada Free Trade Agreement/ACAFTA).
Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, Indonesia menjadi koordinator dalam pembahasan ACAFTA.
Pada pertemuan AEM Canada Consultation ke-14, Roro Esti memberikan penjelasan terkait perkembangan proses negosiasi ACAFTA kepada 10 negara yang tergabung di ASEAN.
Dalam pertemuan tersebut Wamendag Roro menerangkan Komite Negosiasi Perdagangan (Trade Negotiating Committee/TNC) ACAFTA telah mengambil beberapa langkah untuk mempercepat laju negosiasi.
"Hingga pertemuan ini, sebanyak 41 persen negosiasi berbasis teks telah diselesaikan, dengan harapan dapat terselesaikan sampai di tingkat substansial ACAFTA di tahun 2026," jelas Wamendag Roro dalam Pertemuan Konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dan Kanada (AEM-Canada Consultation) ke-14 di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (26/9/2025).
Selanjutnya, Indonesia turut mengapresiasi konsistensi Dewan Bisnis Kanada-ASEAN (Canada-ASEAN Business Council/CABC) dalam upaya memajukan perundingan ACAFTA.
Roro Esti menambahkan bahwa Indonesia mengapresiasi adanya keterlibatan pemangku kepentingan yang rutin difasilitasi CABC antara sektor swasta dan negosiator ACAFTA.
"Keterlibatan ini memberikan wawasan berharga, yang memungkinkan kita lebih memahami perspektif dan kebutuhan bisnis di lapangan, serta memastikan bahwa ACAFTA akan menjadi perjanjian yang relevan dan responsif terhadap realitas pasar," jelasnya.
Roro Esti turut menyampaikan bahwa perlu adanya hubungan baik antara pelaku usaha baik Canada maupun Indonesia sebagai pihak utama dalam utilisasi perjanjian ACAFTA.
Baca juga: Indonesia apresiasi kemajuan PED ASEAN di bawah Keketuaan Malaysia
Baca juga: Wamendag: ASEAN-Kanada dukung inklusivitas dan ekonomi berkelanjutan
Baca juga: ASEAN memperkuat kerja sama ekonomi melalui implementasi ACAFTA
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.