REI DIY bidik mahasiswa baru untuk dongkrak penjualan properti

1 month ago 13
mahasiswa baru menyumbang 2,5 sampai 5 persen dari total pasar pada awal tahun ajaran baru

Yogyakarta (ANTARA) - DPD Real Estate Indonesia (REI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membidik mahasiswa baru sebagai target pasar properti untuk meningkatkan penjualan di tengah tren penurunan sektor bisnis itu pada tahun 2025 ini.

Ketua DPD REI DIY Ilham Muhammad Nur di Yogyakarta, Senin, menyebut September 2025 sebagai momen promosi yang tepat karena bertepatan dengan awal perkuliahan mahasiswa baru di Yogyakarta.

"Kami melihat kondisi itu sebagai peluang. Karena itu awal bulan September kami akan mengadakan pameran," ujarnya.

Berdasarkan data pengembang anggota REI DIY, serapan pasar dari luar DIY mencapai 50 persen dengan mahasiswa baru menyumbang 2,5 sampai 5 persen dari total pasar pada awal tahun ajaran baru.

Selain awal perkuliahan, menurut dia, minat pembelian dari segmen ini juga kerap muncul pada pertengahan semester.

Meski optimistis pada momentum September, Ilham mengakui pasar properti DIY sedang turun 20 sampai 30 persen pada semester I 2025 dibanding periode sama tahun lalu.

Penurunan paling tajam terjadi pada segmen rumah di bawah Rp500 juta akibat melemahnya daya beli pada kelas menengah ke bawah.

Ia menjelaskan pada periode awal perkuliahan diperkirakan banyak keluarga mahasiswa baru datang untuk mengantar anaknya ke Yogyakarta sehingga menjadi potensi pasar, baik untuk kebutuhan hunian anak maupun investasi jangka panjang.

Sebagian memilih rumah dengan harga di bawah Rp500 juta, dan sebagian lainnya di atas Rp1 miliar, dengan tujuan mulai dari memudahkan pengawasan anak selama kuliah hingga menghindari biaya sewa atau kos.

"Persentase untuk investasinya lebih besar daripada untuk hunian," terang dia.

Selain daya beli menurun, Ilham menambahkan catatan negatif dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) perbankan akibat pinjaman daring turut mempengaruhi penurunan penjualan rumah non-subsidi.

"SLIK bank ketika (masyarakat) kena pinjol dan macet ya pasti ditolak pinjaman berikutnya. Padahal pinjamannya mungkin cuma Rp1 juta atau Rp2 juta, kecil, yang tidak disadari oleh konsumen bahwa itu akan mengganggu atau akan menyebabkan dia tidak 'bankable'. Padahal kemampuannya ada," kata Ilham.

Ia berharap momentum mahasiswa baru pada awal September dapat membantu mengangkat penjualan properti di DIY kendati pasar sedang lesu.

"Peluang itu harus kita tangkap sebaik mungkin," ujar Ilham Muhammad Nur.

Baca juga: REI Bali tebar 2.500 unit MBR dan komersial genjot ekonomi daerah

Baca juga: Asosiasi pengembang perumahan siap bangun satu juta rumah di pedesaan

Baca juga: REI tegaskan komitmen untuk sukseskan Program 3 Juta Rumah per tahun

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |