AirNav perkuat keamanan siber-sinergi digital hadapi Natal-Tahun Baru

2 hours ago 1

Bandung, Jawa Barat (ANTARA) - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia memperkuat keamanan siber dan kolaborasi digital guna memastikan layanan navigasi penerbangan nasional bebas gangguan selama periode padat angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026.

Direktur Keselamatan Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia Nurcahyo Utomo mengatakan era digital membawa kemudahan sekaligus ancaman baru berupa serangan siber seperti phishing dan ransomware yang berpotensi mengganggu sistem pelayanan penerbangan di tengah peningkatan aktivitas transportasi udara akhir tahun.

"Di sinilah kami internal melakukan beberapa kegiatan, beberapa langkah untuk menjaga supaya keamanan siber tetap terjaga. Kita akan memastikan sistem kita siap untuk selama Natal dan Tahun Baru. Jadi, bagaimana peningkatan keamanan siber dari serangan phishing, ransomware, dan lain-lain," kata Nurcahyo dalam jumpa pers di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Ia mengatakan langkah itu perlu dilakukan sebagai respons terhadap maraknya serangan siber yang sempat melumpuhkan sistem penerbangan salah satunya di Malaysia, menyebabkan penumpang gagal check-in dan penerbangan mengalami keterlambatan panjang.

Eropa juga mengalami gangguan serupa, berawal di Brussel ibu kota Belgia lalu menyebar ke berbagai negara, menyebabkan kekacauan sistem check-in dan penundaan penerbangan massal di sejumlah bandara utama.

AirNav Indonesia menilai kondisi tersebut sebagai peringatan bahwa transformasi digital harus diimbangi dengan perlindungan kuat terhadap sistem informasi dan infrastruktur teknologi navigasi penerbangan nasional.

Sebagai langkah antisipasi, AirNav mengaktifkan Security Operation Center (SOC) yang beroperasi 24 jam untuk memantau, mendeteksi, dan merespons segala potensi ancaman siber selama masa sibuk Natal dan Tahun Baru.

Selain itu, ia mengatakan sistem Security Information Event Management (SIEM) disiagakan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan, termasuk potensi kebocoran data, serangan phishing, dan ransomware yang dapat mengganggu operasional penerbangan.

AirNav juga menggunakan sistem deteksi otomatis dan analisis forensik digital untuk memastikan pemulihan cepat apabila gangguan terjadi, menjaga agar sistem navigasi tetap berfungsi normal tanpa gangguan.

Kolaborasi erat dilakukan bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang secara berkala menguji kekuatan firewall AirNav melalui simulasi penyusupan untuk memastikan kesiapan menghadapi berbagai bentuk serangan baru.

Hasil asesmen keamanan siber pada Oktober 2025 menunjukkan AirNav mencapai level 4 atau “terkelola”, mencerminkan kemampuan organisasi dalam memonitor, mendeteksi, dan menanggulangi ancaman siber secara sistematis dan berkelanjutan.

AirNav juga meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dengan mengirimkan personel mengikuti pelatihan internasional serta menjalin kerja sama teknis dengan Australia melalui simulasi penanganan insiden siber pada 20 November mendatang.

Dalam waktu dekat, AirNav berpartisipasi dalam penyusunan regulasi bersama Kemenko Polhukam untuk memperkuat kolaborasi antar-lembaga dalam menjaga keamanan data di sektor transportasi udara nasional.

Tak hanya itu, saat ini AirNav juga memiliki tim Cyber Security Incident Response Team (CSIRT) yang bertugas mendeteksi, menganalisis, memitigasi, dan memulihkan sistem secara cepat demi memastikan keamanan digital layanan penerbangan Indonesia tetap terjaga.

"Tim ini akan bekerja 24 jam sehari, jadi tidak ada liburnya, dan akan bekerja bersama dengan security operation center, untuk menjaga keamanan siber di AirNav Indonesia. Jadi diharapkan dengan memiliki tim CSIRT ini, AirNav memiliki kesiapan untuk menghadapi gangguan serangan siber," kata Nurcahyo.

Direktur Utama AirNav Indonesia Avirianto Suratno mengatakan periode Natal dan Tahun Baru kali ini, AirNav memproyeksikan pergerakan pesawat di seluruh bandara di Indonesia mencapai 76.972 penerbangan.

Di mana, dari pergerakan arus lalu lintas udara itu terhitung selama 18 hari layanan khusus angkutan periode libur Natal dan Tahun Baru dengan kenaikan sekitar 3,5 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Selama masa itu, intensitas penerbangan harian pada seluruh bandara diperkirakan mencapai 4.300 hingga mendekati 5.000 pergerakan pesawat," kata Avirianto.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |