Rano ingatkan penanggulangan krisis iklim bukan hanya soal emisi

1 month ago 6

Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengingatkan upaya penanggulangan krisis iklim bukan hanya soal pengurangan emisi, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan sosial ekonomi yang berkeadilan.

"Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kebijakan iklim juga menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan, memperkuat layanan dasar, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok masyarakat rentan," kata Rano di Jakarta, Kamis.

Wagub Rano juga menyampaikan urgensi dalam melakukan aksi karena isu iklim semakin mendesak di kawasan perkotaan akibat aktivitas penduduk kota yang menjadi penyumbang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Pemprov DKI antisipasi krisis pangan hingga 2050

Kendati demikian, dia mengakui, pada saat yang sama aktivitas penduduk kota juga memiliki peran strategis sebagai penggerak transformasi menuju masa depan berkelanjutan.

Rano mengatakan, negara-negara di kawasan Asia Tenggara telah melakukan upaya yang memimpin dalam aksi iklim. Ini termasuk Jakarta yang telah memperluas ruang terbuka hijau, menerapkan regulasi bangunan hijau, serta mengembangkan transportasi publik rendah emisi seperti MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan bus Transjakarta.

Dia menyebut Kuala Lumpur bahkan telah mengesahkan cetak biru masyarakat rendah karbon 2030 yang diharapkan berkontribusi terhadap 70 persen potensi mitigasi karbon secara keseluruhan di kota tersebut pada tahun 2030.

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI perkuat keberlanjutan Proklim 2025

Sementara itu, Quezon City (Filipina) juga secara aktif mengembangkan kerangka kerja strategis guna membangun ketahanan iklim agar mencapai netralitas karbon, serta menciptakan komunitas hijau.

Rano mengatakan pertemuan para delegasi Urban Climate Action Programme (UCAP)-Climate Action Implementation (CAI) Regional Convening tahun 2025 pada Rabu (23/7) menjadi momentum berharga untuk merefleksikan sekaligus memperkuat peran kolektif antarkota besar di ASEAN.

Peran ASEAN ini, yakni membentuk masa depan kawasan perkotaan yang lebih tangguh, merawat lingkungan, dan berpihak pada keberlanjutan.

"Kita dipersatukan untuk meningkatkan kesadaran terkait krisis iklim, kenaikan permukaan air laut, gelombang panas ekstrem, dan ancaman terhadap kesehatan warga lokal atau warga kota. Ini bukanlah sekadar isu semata, melainkan kenyataan yang dihadapi saat ini," katanya.

Baca juga: DKI ajak daerah penyangga kerja sama turunkan emisi

Baca juga: DKI ajak komunitas dukung penerapan kawasan rendah emisi terpadu

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |