Moskow (ANTARA) - Pembicaraan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron merupakan tanda bahwa diplomasi Eropa tengah terbangun dari koma, kata Ketua Komite Urusan Internasional Duma (Parlemen) Rusia, Leonid Slutsky.
"Pembicaraan antara presiden Rusia dan Prancis adalah yang pertama dalam tiga tahun terakhir, adalah tanda bahwa diplomasi Eropa tengah terbangun dari koma," kata Slutski kepada RIA Novosti pada Selasa (1/7).
Menurut Slutski, bukan Rusia yang memutuskan kontak, tetapi golongan "elang" Eropa yang memutuskan hubungan dengan Rusia.
"Elang" adalah istilah lazim di dunia perpolitikan untuk menyebut mereka yang lebih memilih menggunakan konfrontasi dibandingkan diplomasi.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, melalui sambungan telepon pada Selasa (1/7), membahas soal Ukraina, konfrontasi antara Iran dan Israel dan serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, kata Kremlin.
"Para pemimpin (Putin, Macron) membahas secara terperinci situasi di Timur Tengah dalam konteks konfrontasi Iran-Israel dan serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Putin dan Macron juga sepakat untuk menjaga kontak guna mengoordinasikan posisi masing-masing negara mereka terhadap situasi di Timur Tengah, demikian bunyi pernyataan tersebut.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: Putin, Macron singgung konfrontasi Iran-Israel dan serangan AS
Baca juga: Komitmen Putin terhadap negara-negara sekutu (Bagian 5/Tamat)
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.