Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyiapkan stok pupuk subsidi sebanyak 257.212 ton per 16 Maret 2025.
Stok tersebut terdiri atas 215.430 ton Urea, 21.834 ton pupuk NPK Phonska, dan 19.948 ton NPK Kakao.
Stok tersebut akan disalurkan ke wilayah yang menjadi tanggung jawab distribusi Pupuk Kaltim, yakni Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Khusus untuk NPK Formula Khusus, Pupuk Kaltim bertanggung jawab di seluruh wilayah Indonesia.
"Tahun ini, Pupuk Kaltim mendapatkan penugasan untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi sebanyak 1.139.021 ton Urea, 370.742 ton NPK Phonska, dan 147.798 ton NPK Kakao dari total alokasi pupuk subsidi nasional sebesar 9,55 juta ton," kata Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Pupuk Kaltim catatkan realisasi produksi melebihi target pada 2024
Hingga 16 Maret 2025, Pupuk Kaltim sudah berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi sejumlah 222.040 ton.
Realisasi penyaluran ini meliputi 155.068 ton pupuk Urea atau sebesar 14 persen dari alokasi yang ditugaskan kepada Pupuk Kaltim; 56.250 ton pupuk NPK Phonska atau sebesar 15 persen dari alokasi yang ditugaskan kepada Pupuk Kaltim; serta 10.722 ton pupuk NPK Formula Khusus atau sebesar 7 persen dari alokasi yang diamanatkan kepada Pupuk Kaltim.
Dengan capaian realisasi awal tahun itu, Pupuk Kaltim optimistis mampu mencapai target produksi sepanjang tahun 2025, sebesar 6.425.000 ton.
"Dengan kapasitas produksi sebesar 3.430.000 ton per tahun untuk Urea dan 300.000 ton per tahun untuk NPK, Pupuk Kaltim optimistis mampu memenuhi kebutuhan pupuk petani baik subsidi maupun nonsubsidi," kata dia.
Soesilo mengatakan capaian stok ini menjadi komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
"Sebagai salah satu produsen pupuk Urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, Pupuk Kaltim terus memastikan ketersediaan pupuk berkualitas bagi para petani Indonesia, terutama wilayah yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kaltim. Pupuk Kaltim optimis dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani selama tahun 2025 ini," ujarnya.
Di samping pengadaan pupuk berkualitas, Pupuk Kaltim juga mendorong kemandirian industri petrokimia nasional, serta program hilirisasi, salah satunya melalui pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia di kawasan industri PT Kaltim Industrial Estate, Bontang, Kalimantan Timur.
Dengan kapasitas produksi hingga 300.000 metrik ton per tahun, pabrik ini berpotensi menurunkan ketergantungan terhadap impor soda ash yang amat diperlukan untuk produksi kaca, tekstil dan komoditas penting lainnya.
Selain itu, pabrik ini juga akan menghasilkan produk sampingan amonium klorida hingga 300.000 metrik ton per tahun yang dapat menjadi bahan baku pupuk.
Pabrik ini mendukung ekonomi sirkular dengan menyerap 170.000 ton karbon dioksida (CO2) per tahun sebagai bahan baku soda ash.
Pabrik ditargetkan akan beroperasi pada akhir 2027 dan dapat menyerap lebih dari 800 tenaga kerja, termasuk tenaga kerja lokal.
"Pupuk Kaltim berkomitmen berperan aktif dalam peningkatan produktivitas pertanian dan mendorong industri petrokimia dalam negeri. Melalui inovasi dan penerapan teknologi, kami berharap dapat berkontribusi nyata untuk program-program prioritas pemerintah," sebut Soesilo.
Baca juga: Pupuk Indonesia-Pupuk Kaltim telah selesaikan kewajiban dana pensiun
Baca juga: Pupuk Kaltim bangun pabrik soda ash pertama di Indonesia
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025