Pangkalpinang, Babel (ANTARA) - PT Timah Tbk mengubah 3,5 hektare lahan bekas tambang bijih timah di Farm Estate Tanjung Ular, Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadi area pertanian guna mendukung Astacita Presiden Prabowo Subianto.
"Farm Estate Tanjung Ular merupakan upaya Timah dalam menyelaraskan Astacita Presiden Prabowo untuk mendukung ketahanan pangan," kata Departement Head Corporate Communication Timah Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Babel, Selasa.
Ia mengatakan di lahan Timah seluas 3,5 hektare itu ditanami beragam jenis sayur seperti kangkung, bayam, cabai, jagung, kacang, dan lengkuas, serta buah-buahan seperti mangga, jeruk, pepaya dan kelapa.
"Alhamdulillah, saat ini tanaman pangan dan sayur-sayuran ini sudah panen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah ini," katanya.
Ia menyatakan ke depannya, Farm Estate Tanjung Ular juga akan dikembangkan menjadi kawasan peternakan ayam dan kambing serta perikanan.
"Bangka Belitung merupakan Provinsi Kepulauan dan ketergantungan bahan pangan dari daerah luar masih cukup tinggi, sehingga kita berupaya untuk memanfaatkan lahan ini untuk dikelola menjadi lahan pertanian dan mendukung ketahanan pangan," katanya.
Menurut dia, program Farm Estate Tanjung Ular Mentok kini sudah dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar Tanjung Ular Mentok.
"Paling tidak, kita bisa memberikan sayur mayur untuk masyarakat di sekitar Tanjung Ular dan ke depannya mudah mudahan bisa memenuhi kebutuhan sayuran masyarakat Bangka Barat," harapnya.
Salah satu warga Desa Keranggan, Tanjung Ular, Mentok, Alex berharap program terus berkembang dan berkelanjutan, karena telah membantu keluarga serta masyarakat sekitar dalam mendapatkan sayur dan buah yang sehat.
"Alhamdulillah, kebutuhan ekonomi keluarga kami seperti sayur dan buah bisa terpenuhi dari keterlibatan saya ini," katanya.
Baca juga: PT Timah fasilitasi PMII Pangkalpinang ciptakan Gen Z andal
Baca juga: Komisi III undang Jampidsus dalami hitung kerugian kasus timah Rp271 T
Pewarta: Aprionis
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025