Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI Kuala Lumpur mengatakan produk kerajinan anyaman Indonesia hasil pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) asal Jawa Timur yakni PT Sang Bamboo Alam Indonesia berhasil mendapatkan pesanan dari Malaysia sebesar Rp239,50 juta.
Atase Perdagangan (Atdag) RI Kuala Lumpur Aziza Rahmaniar Salam dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan keberhasilan itu sekaligus membuktikan bahwa kegiatan penjajakan bisnis atau business matching merupakan strategi efektif untuk mempertemukan produk-produk unggulan Indonesia dengan kebutuhan pasar global.
"Keberhasilan UMKM kerajinan anyaman dari Jawa Timur mendapatkan pesanan Rp239,5 juta ke Malaysia menjadi sebuah kisah sukses Program UMKM BISA Ekspor. Hal ini juga menunjukkan, produk-produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global dengan memenuhi permintaan 'buyer' di sektor perhotelan dan pariwisata," ujar Aziza.
Permintaan kerajinan anyaman Indonesia tersebut berupa topi dan tas pandan yang dilengkapi material kulit baik kulit asli maupun sintetis. Produk tersebut akan disalurkan ke sektor perhotelan dan pariwisata di Malaysia.
Purchase order (PO) tertanggal 26 Juni 2025 ini merupakan buah keberhasilan dari pelaksanaan penjajakan bisnis di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 14 Mei 2025 yang difasilitasi Atdag RI Kuala Lumpur.
"Keberhasilan dari ekspor ini dapat menjadi pertimbangan untuk menjalin nota kesepahaman antara kedua belah pihak sehingga terjadi kesepakatan transaksi lebih lanjut," kata Aziza.
Pada Januari-Juni 2025, ekspor Indonesia ke Malaysia tercatat 6,79 miliar dolar AS atau meningkat 12,84 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, impor Indonesia dari Malaysia tercatat sebesar 5,23 miliar dolar AS.
Indonesia surplus terhadap Malaysia sebesar 1,56 miliar dolar AS. Indonesia konsisten mencatatkan surplus dalam periode lima tahun terakhir (2020-2024) dengan tren 4,52 persen.
Sementara itu, total perdagangan Indonesia dengan Malaysia pada Januari-Juni 2025 tercatat senilai 12,02 miliar dolar AS. Nilai ini meningkat 9,94 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 dengan nilai 10,93 miliar dolar AS.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.