Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto mengawali kunjungan kerja (kunker) di Bali dengan meresmikan pusat kesehatan dan estetika Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I. G. N. G. Ngoerah di Kota Denpasar, Rabu siang.
Di RSUP Prof. dr. I. G. N. G. Ngoerah, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Presiden Prabowo tiba di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, pukul 12.40 WITA setelah bertolak dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 10.00 WIB. Dari bandara, Presiden langsung menuju RSUP Prof. dr. I. G. N. G. Ngoerah, Kota Denpasar.
Kedatangan Presiden di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, disambut sejumlah pejabat, di antaranya Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya, dan Danlanud I Gusti Ngurah Rai Kolonel Pnb Trinanda Hasan F.
“Dari bandara, Presiden Prabowo langsung menuju Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah, Kota Denpasar. Di sana, Presiden dijadwalkan untuk meninjau fasilitas dan secara resmi meresmikan layanan kesehatan tersebut,” demikian siaran resmi Sekretariat Presiden.
Selepas meresmikan pusat kesehatan dan estetika di RSUP Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah, Presiden melanjutkan perjalanan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Denpasar, untuk meresmikan RS internasional Bali International Hospital (BIH).
Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Denpasar, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional, telah beroperasi sejak 14 April 2025. Dalam minggu-minggu pertamanya beroperasi, BIH telah melayani 19 pasien yang mengakses pemeriksaan kesehatan menyeluruh (MCU) dan 14 pasien gawat darurat.
Rumah sakit internasional BIH memiliki luas 67.465 meter persegi dan dilengkapi 255 tempat tidur dengan lokasi yang berada dekat kawasan wisata Sanur dengan daya tarik Pantai Sanur dan Pantai Segara Ayu.
Ada pun layanan unggulan di rumah sakit tersebut yakni kardiologi, kanker, saraf, saluran pencernaan dan ortopedi/tulang (CONGO).
KEK Kesehatan Sanur, yang memiliki luas total 41,26 hektare, ditargetkan mampu mengundang investasi mencapai sekitar Rp10,2 triliun dan diperkirakan menyerap sekitar 43.647 orang tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung. KEK Kesehatan Sanur juga diharapkan menyerap pasien yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di fasilitas itu dengan total pasien diperkirakan mencapai 123-240 ribu orang pada 2030.
Dengan berkurangnya pasien dari Indonesia yang berobat ke luar negeri, diharapkan terjadi penghematan devisa dari WNI yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di KEK dengan perkiraan total Rp86 triliun dan potensi penambahan devisa sebesar Rp19,6 triliun diproyeksikan hingga 2045.
Baca juga: Presiden Prabowo bertolak ke Bali resmikan RS internasional
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.