Poltekkes Kemenkes berdayakan kader posyandu manfaatkan aplikasi e-PoK

1 week ago 5
Para kader posyandu diberikan penyuluhan mengenai pertumbuhan dan perkembangan balita serta cara melakukan stimulasi

Tanjungpinang (ANTARA) - Tim Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), memberdayakan kader posyandu di Kelurahan Kampung Bugis melalui pemanfaatan aplikasi e-Posyandu Kesehatan (e-PoK).

Dosen Program Studi DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang sekaligus Ketua Tim Dosen Melly Damayanti mengatakan aplikasi e-PoK telah dirancang dengan menerapkan sistem lima meja.

"Dalam aplikasi ini disediakan beberapa fitur yang dapat memberikan informasi kesehatan bagi ibu balita, chat room, lalu fitur reminder jadwal imunisasi, vitamin A, dan obat cacing," katanya dalam kegiatan pemberdayaan kader posyandu di Puskesmas Kelurahan Kampung Bugis, Kamis.

Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PKM) Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan balita melalui pemanfaatan aplikasi e-PoK.

Baca juga: BGN catat program MBG di Kabupaten Karimun serap 733 relawan

Program ini melibatkan puluhan kader posyandu se-Kelurahan Kampung Bugis sebagai ujung tombak dalam pemantauan tumbuh kembang balita.

Menurutnya, peningkatan kualitas pertumbuhan dan perkembangan balita merupakan salah satu isu kesehatan prioritas di Tanjungpinang. Data Dinas Kesehatan Tanjungpinang tahun 2023 menunjukkan masih tingginya kasus balita dengan berat badan kurang (6,8 persen), balita pendek (6,6 persen), gizi kurang (0,8 persen), dan gizi buruk (0,3 persen) di Kelurahan Kampung Bugis.

Selain itu, cakupan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis masih rendah, yaitu 62,6 persen, sementara cakupan balita yang dilayani SDIDTK hanya 43,2 persen.

"Melihat kondisi itu, kami melaksanakan kegiatan PKM dengan tema pemberdayaan kader posyandu dalam optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan balita melalui pemanfaatan aplikasi e-PoK di Kampung Bugis," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Serang naikkan insentif kader posyandu, bayar yang tertunda

Melalui kegiatan PKM ini, kata Melly, para kader posyandu diberikan penyuluhan mengenai pertumbuhan dan perkembangan balita serta cara melakukan stimulasi.

Selanjutnya, melakukan praktik penggunaan aplikasi e-PoK serta praktik pemantauan dan stimulasi pertumbuhan perkembangan balita dengan menggunakan alat pemantauan yang sesuai standar.

Kader juga akan mendapatkan pendampingan selama tiga bulan dalam penerapan hasil pelatihan, terutama untuk balita yang memiliki risiko gangguan tumbuh kembang.

Ia berharap, melalui program ini, kader posyandu lebih berdaya dan terampil dalam melakukan pemantauan, deteksi dini serta stimulasi tumbuh kembang balita.

"Pemanfaatan aplikasi e-PoK diharapkan mampu mempermudah kader dalam pencatatan dan analisis perkembangan anak, sehingga status gizi dan tumbuh kembang balita di Kampung Bugis dapat lebih optimal," katanya.

Pada akhir kegiatan, Tim Dosen Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang turut menyerahkan set alat pemantauan perkembangan balita untuk delapan posyandu di Kelurahan Kampung Bugis.

Baca juga: Sinar Mas Land inisasi posyandu sehat bersama 153 kader

Pewarta: Ogen
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |