Madiun (ANTARA) - Jajaran Polres Madiun bersama komunitas ojek daring atau online (ojol) di daerah itu melaksanakan Shalat Gaib untuk mendoakan almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang meninggal akibat insiden yang melibatkan kendaraan taktis (rantis) Brimob.
Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara mengatakan Shalat Gaib digelar di Masjid At Taqwa Polres Madiun seusai Shalat Asar.
"Kami keluarga besar Polres Madiun menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan. Imam shalat membacakan doa-doa khusus bagi almarhum, memohonkan ampunan dan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujar dia di Madiun, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengatakan Shalat Gaib digelar Polres Madiun bersama komunitas ojol tersebut, menjadi bentuk nyata empati dan kepedulian, sekaligus doa bersama agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan.
"Semoga almarhum diterima amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata dia.
Baca juga: Tragedi Affan Kurniawan dan ujian empati negara
Almarhum Affan Kurniawan pengemudi ojek daring yang wafat dalam insiden di Jakarta Pusat pada Kamis (28/8).
Ia dikenal sebagai sosok pekerja keras dan tulang punggung keluarga. Kepergiannya memantik duka mendalam tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga kalangan sesama pengemudi ojek daring.
Kasus tersebut saat ini tengah ditangani pihak berwenang dan mendapat perhatian langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban serta berjanji mengusut kasus secara transparan.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pun menegaskan bahwa peristiwa ini harus diusut tuntas dan para pelaku diberikan sanksi seberat-beratnya.
Baca juga: Ratusan mahasiswa-ojek online unjuk rasa damai di depan Polda Kalteng
Baca juga: Polresta Barelang gelar aksi kepedulian untuk pengemudi ojol
Baca juga: Komunitas Ojol Makassar shalat gaib doakan Affan Kurniawan
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































