Polisi : Satu keluarga meninggal karena tidak kenakan sabuk pengaman

2 months ago 41
"Hasil penyelidikan dan pendalaman atas kasus tersebut, diketahui Lia yang mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi lebih dari 60 kilometer per jam, sehingga saat hilang kendali menghantam pohon seluruh penumpang terbentur kabin dalam mobil,"

Cianjur (ANTARA) - Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, mengungkap kecelakaan tunggal yang menyebabkan satu keluarga terdiri dari suami istri dan anaknya meninggal dunia karena tidak mengenakan sabuk pengaman saat mobil dengan kecepatan tinggi menghantam pohon.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur Ipda Ika Cakra di Cianjur Kamis, mengatakan hasil penyelidikan dan pendalaman atas kecelakaan tunggal yang menewaskan satu keluarga terdiri dari Kepala Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta Teguh, Lia Patmawati dan anaknya Ziozian Perdita (3).

"Hasil penyelidikan dan pendalaman atas kasus tersebut, diketahui Lia yang mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi lebih dari 60 kilometer per jam, sehingga saat hilang kendali menghantam pohon seluruh penumpang terbentur kabin dalam mobil," katanya.

Empat orang di dalam mobil diduga kuat tidak mengenakan sabuk pengaman sehingga terpental cukup keras menghantam bagian kabin depan saat mobil menghantam pohon di pinggir jalan hingga ringsek, sehingga menyebabkan tiga orang meninggal ditempat.

Satu orang korban selamat anak pertama pasangan Teguh dan Lia berusia 8 tahun atas nama Alsif Wijaya, saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Sayang Cianjur dengan kondisi terus membaik, mengalami luka patah di bagian kaki.

"Korban selamat masih menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan tiga orang korban meninggal sudah dimakamkan pihak keluarga," katanya.

Sedangkan keterangan saksi mata, ketiga orang korban meninggal duduk di kursi depan dan satu orang anaknya duduk di kursi belakang, sehingga hanya mengalami luka robek dan patah di bagian kaki diduga akibat terpental.

Namun pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tunggal tersebut karena belum dapat menyimpulkan apakah sopir mengantuk atau ada faktor lain."Kami akan menyelidiki penyebab pastinya karena ini kecelakaan tunggal," katanya.

Seperti diberitakan Kepolisian Resor Cianjur, mendalami penyebab pasti kecelakaan tunggal yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia di Jalan Raya Sindangbarang-Naringgul, dan satu orang lainnya luka berat setelah kendaraan yang ditumpangi menghantam pohon.

Kapolsek Sindangbarang AKP Dadanf Rustandi, mengatakan dugaan sementara kecelakaan tunggal yang menyebabkan tiga orang korban meninggal dan satu orang luka merupakan satu keluarga Kepala Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta karena pengemudi mengantuk.

"Tiga orang meninggal dunia atas nama Kepala Desa Mekarsari Teguh Peryata, istrinya Lia Patmawati, dan anaknya Ziozian Perdita sedangkan korban luka berat atas nama Alsip Wijaya langsung dibawa ke RSUD Cianjur," katanya.

Kecelakaan tunggal yang menimpa satu keluarga itu, berawal ketika mobil Toyota Rush warna putih bernopol F 1577 WZ dikemudikan Lia meluncur dari arah Sindangbarang menuju Agrabinta, saat memasuki lokasi kejadian di Desa Jatisari, Kecamatan Sindangbarang tiba-tiba hilang kendali.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |