Batam (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kapolda Kepri) Irjen Pol. Asep Safrudin mengatakan dirinya telah memerintahkan Ditreskrimum untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terkait kejadian kebakaran kapal MT Federal II.
Dalam penyelidikan ini, Ditreskrimum memberikan asistensi ke Satreskrim Polresta Barelang yang melaksanakan penyelidikan kasus kecelakaan kerja, kebakaran kapal MT Federal II yang menewaskan 11 pekerja dan 20 luka-luka.
“Saya sudah perintahkan Ditreskrimum untuk secara menyeluruh melakukan pemeriksaan terkait kejadian ini. Jadi bukan hanya orang yang bertanggungjawab terkait kejadian ini (diperiksa), tapi secara menyeluruh mulai dari manajer, sampai kepada penanggungjawab ke atas, termasuk K3 tadi,” kata Asep di Batam, Jumat.
Kejadian ini menjadi atensi jajarannya karena bukan kejadian yang pertama kali, tapi sudah yang kedua kali. Kejadian pertama terjadi 24 Juni 2025, mengakibatkan 4 pekerja meninggal dunia dan 5 lainnya luka-luka.
“Jadi pemeriksaan menyeluruh ini untuk mengetahui kira-kira sumber masalahnya di mana, kenapa sampai terjadi berulang, jadi ini bukan hanya kejadian kemarin, tapi kami akan ulur ke belakang untuk mengecek lebih luas lagi, lebih dalam lagi,” katanya.
Selain menyelidiki dugaan kelalaian dalam kejadian kebakaran itu, Kapolda Kepri juga melalui pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia di ruang kerjanya kemarin berpesan agar perusahaan lebih memperhatikan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) agar tidak terjadi peristiwa seperti di ASL Marine Shipyard.
“Kemarin kami bertemu dengan Apindo, salah satu yang kami tekankan adalah terkait safety (keselamatan) di perusahaan, angan sampai terjadi kejadian serupa,” kata Asep.
Saat ini Satreskrim Polresta Barelang masih menyelidiki kasus tersebut dengan meminta keterangan sejumlah saksi, baik dari perusahaan, maupun orang-orang yang berada di lokasi kejadian, mengetahui kejadian.
Selain itu, Polda Kepri juga meminta bantuan Puslabfor Bareskrim Polri untuk turun menyelidiki penyebab kebakaran.
Kecelakaan kerja di PT ASL Marine Shipyard bukanlah yang pertama, pada 2017 terjadi hal serupa juga mengakibatkan pekerja tewas. Kemudian 24 Juni 2025 dan Oktober 2025.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































