Jakarta (ANTARA) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam peringatan HUT ke-80 RI menyatakan mengapresiasi dan mendukung komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas korupsi saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI, dan Rapat Paripurna DPR RI, yakni pada Jumat (15/8).
“PKS menyambut positif komitmen Presiden dalam upaya pemberantasan korupsi dan penyelewengan anggaran, termasuk laporan penyelamatan sekitar Rp300 triliun dari APBN yang sebelumnya diselewengkan,” ujar Presiden PKS Almuzzammil Yusuf dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Selain itu, dia mengatakan PKS mengapresiasi keberanian Presiden untuk mengakui kekurangan sebagai langkah awal menuju solusi yang cepat dan tepat.
Oleh sebab itu, dia mengatakan PKS mendukung agenda penguatan legislasi, seperti pengesahan Rancangan Undang-Undang tentang Perampasan Aset sebagai instrumen agar tidak ada aset hasil penyelewengan yang dapat disembunyikan.
Sementara itu, dia mengatakan PKS mendukung langkah Presiden untuk menghapus tantiem bagi komisaris dan direksi BUMN yang diperkirakan menghemat hingga Rp18 triliun
Menurut dia, PKS memandang langkah tersebut sebagai sinyal reformasi nyata untuk meningkatkan kinerja, dan menghapus stigma politisasi di BUMN.
Ia juga mengatakan PKS mendukung upaya penertiban tambang ilegal yang berdasarkan data pemerintah menyatakan 1.063 tambang ilegal berdampak besar secara ekonomi dan lingkungan, sehingga estimasi kerugian negara mencapai ratusan triliun rupiah.
"PKS menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam adalah amanah konstitusi yang harus dijalankan sebesar-besarnya untuk rakyat," kata dia.
Dalam konteks ekonomi kerakyatan, PKS menegaskan pentingnya penegakan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 sebagai fondasi untuk mengamankan kedaulatan ekonomi.
PKS, kata dia, menyerukan agar cabang produksi strategis dan kekayaan alam tetap dikuasai oleh negara demi kemakmuran rakyat, bukan dimonopoli oleh segelintir pihak.
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
