Perubahan ketentuan layanan CapCut memicu kekhawatiran

2 months ago 41

Jakarta (ANTARA) - Syarat dan ketentuan layanan aplikasi edit video populer CapCut diperbarui pada 12 Juni 2025 dan perubahan itu memicu kekhawatiran pengguna layanan menurut siaran Techradar yang dikutip pada Jumat.

Direktur Agensi Omnivore Claudia Sandino mengemukakan bahwa perubahan syarat dan ketentuan layanan CapCut berpeluang membuat para kreator kehilangan kendali atas karya mereka.

"CapCut sekarang menyertakan bahasa yang luas yang memberi mereka lisensi di seluruh dunia, bebas royalti, dapat disublisensikan, dan dapat dipindahtangankan untuk menggunakan, memperbanyak, mendistribusikan, memodifikasi, mengadaptasi, melakukan pertunjukan di depan umum, dan membuat karya turunan dari konten Anda," katanya.

Menurut dia, revisi ketentuan layanan juga memungkinkan perusahaan mengklaim hak atas konten yang dibuat oleh pengguna.

"Jika Anda mengunggah video diri Anda atau bahkan sekadar sulih suara, mereka dapat menggunakannya secara legal di iklan atau media lain tanpa memberi tahu atau memberi kompensasi kepada Anda," kata Sandino.

Baca juga: Instagram rilis rival CapCut bernama Edits

Sandino mengemukakan bahwa CapCut juga tetap bisa memiliki hak atas konten yang dibuat oleh pengguna bahkan setelah pengguna menghapus akun mereka.

"CapCut melangkah lebih jauh daripada kebanyakan dengan mengklaim hak penggunaan atas konten yang sering diasumsikan oleh kreator sebagai konten pribadi atau terkendali," katanya.

Dia mengingatkan, sebagian besar pembuat konten tidak menyadari bahwa mengunggah klip atau bahkan draf ke platform dapat melepaskan hak atas konten mereka secara hukum.

Tidak adanya pilihan opt-out memperumit situasi bagi para profesional yang menggunakan CapCut untuk pekerjaan komersial atau klien.

Secara etis, perusahaan seperti CapCut harus mengungkapkan persyaratan dalam bahasa yang jelas, menawarkan opsi opt-out, dan memberi kompensasi kepada kreator saat konten mereka dimonetisasi.

"Menggunakan karya mereka tanpa persetujuan atau pembayaran bukan hanya tidak etis, tetapi juga eksploitatif... ini mempengaruhi masa depan kepemilikan kreatif secara keseluruhan," kata Sandino.​​​​​​​

Baca juga: Eklipse hadirkan fitur untuk persingkat waktu edit video

YouTuber dengan lebih dari 175 ribu pelanggan, Dee Nimmin, membahas pembaruan persyaratan layanan CapCut dalam konten videonya.

Dia mengemukakan bahwa pembaruan syarat dan ketentuan layanan memberikan hak penuh kepada CapCut atas konten pengguna, termasuk lisensi tanpa syarat yang tidak dapat dibatalkan, bebas royalti, dan abadi.

Berdasarkan syarat dan ketentuan layanan yang baru, menurut dia, perusahaan milik ByteDance itu dapat memodifikasi, memonetisasi, mendistribusikan, atau menjual karya pengguna tanpa membayar atau memberikan kredit kepada mereka.

Dia menyarankan pengguna CapCut dan aplikasi digital yang lain membaca secara teliti syarat dan ketentuan layanan sebelum menggunakan platform maupun layanan digital agar bisa memahami konsekuensi penggunaannya.

Baca juga: Meta AI kini bisa bantu pengguna edit video

Baca juga: YouTube memungkinkan pengguna cari benda yang dilihat di video Shorts

Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |