Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Gas (Pertagas) memperbarui visi dan misi perusahaan di usianya yang ke-18 tahun dalam mendukung swasembada energi Indonesia sekaligus menghadapi tantangan energi di masa depan.
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso mengatakan melalui visi baru, Pertagas bertekad menjadi perusahaan infrastruktur energi berkelas dunia, yang tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional, tetapi juga siap menghadapi tantangan pasar energi global.
Hal ini dilakukan melalui pengelolaan infrastruktur yang handal, operasional yang efektif dan efisien, dan pengembangan energi terbarukan, kata Gamal dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa visi baru ini juga didorong oleh niat perusahaan untuk mendiversifikasi portofolio, menjangkau pasar yang lebih luas, dan mengintegrasikan lebih banyak solusi berbasis teknologi.
"Kami tidak hanya fokus pada gas bumi dan energi fosil, namun juga aktif mengembangkan green energy serta teknologi yang lebih ramah lingkungan untuk menghadapi era transisi energi," katanya.
Dengan visi tersebut, Pertagas berkomitmen untuk terus berinovasi, memastikan keberlanjutan perusahaan, dan menjawab tantangan energi yang semakin besar, ujar Gamal menambahkan.
Sejak didirikan pada 23 Februari 2007, Pertagas berkembang dari pengelola infrastruktur gas bumi menjadi pemain utama dalam sektor transportasi energi, dengan kinerja operasional yang terus bertumbuh setiap tahunnya.
Pada 2024, Pertagas mencatatkan angka penyaluran tertinggi pada transportasi gas bumi sebesar 560.523 MMSCF, serta transportasi minyak bumi sebesar 59 juta barel. Total pengelolaan volume ini dilaksanakan Pertagas melalui berbagai infrastruktur energi yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.
Dengan misi yang mengutamakan pengelolaan infrastruktur energi yang aman, andal dan efisien, serta upaya untuk mendukung transisi energi, Gamal menegaskan bahwa pihaknya siap untuk mendukung pengembangan infrastruktur energi di Indonesia yang lebih kuat dengan menghubungkan lokasi pasok dan pasar yang memiliki kebutuhan untuk menyerap.
Selain itu, dengan tema HUT ke-18 "Accelerating Progress, Delivering Reliability", Pertagas ingin mempercepat kemajuan dalam menghadirkan infrastruktur energi untuk meningkatkan jangkauan distribusi, sekaligus menciptakan sistem yang lebih andal dalam menghadapi berbagai tantangan kebutuhan energi, terutama di sektor industri strategis seperti kilang, pembangkit listrik, dan industri pupuk.
Di usia 18 tahun ini, Pertagas siap untuk melangkah lebih jauh, membangun lebih banyak peluang, dan menjadi bagian penting dari transisi energi di Indonesia dan dunia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro mengatakan peran dan kontribusi Pertagas sangat penting bagi sektor energi nasional, termasuk di era transisi energi. Infrastruktur energi, salah satu jaringan pipa Pertagas menjadi faktor kunci.
Apalagi banyak pihak yang menyebut gas sebagai jembatan menuju transisi energi.
“Fosil yang paling ramah lingkungan adalah gas, sehingga gas menjadi sangat penting,” ungkap Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti itu.
Pertagas, kata Komaidi, telah ikut berpartisipasi dalam industri gas nasional, sehingga dalam konteks transisi energi memiliki peran penting.
“Kuncinya, gas bisa dimanfaatkan kalau ada connectivity (koneksi) ada integrasi. Kalau ini bisa dilakukan, tentu akan efisien dan masyarakat akan dapat akses yang lebih baik. Industri juga dapat akses lebih baik,” kata dia.
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025