Perpusnas sarankan istri kepala daerah turut aktif jadi duta baca

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), E Aminudin Aziz menyarankan para istri kepala daerah turut aktif berpartisipasi menjadi duta baca untuk menjadi panutan yang mampu menanamkan kebiasaan membaca pada masyarakat.

"Program duta baca itu terus kami gulirkan, dan kami sangat berharap partisipasi dari tokoh-tokoh masyarakat, misalnya para istri kepala daerah untuk betul-betul menjadi bagian dari program Gerakan Indonesia Membaca," katanya dalam konferensi pers memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Perpusnas di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Bunda Literasi dan Duta Baca jadi penggerak budaya gemar membaca

Ia mengingatkan kepada seluruh pimpinan daerah atau para tokoh yang hadir dalam kegiatan literasi agar konsisten menjalankan program literasi secara berkelanjutan.

"Jangan sampai setelah acara, itu selesai begitu saja, dan tidak ada kelanjutannya. Oleh karena itu, kami mendorong bersama dengan dinas-dinas perpustakaan di kabupaten/kota dan provinsi, mereka (duta baca) terus dikawal bersama program-program yang ada," ujar dia.

Ia mengatakan ada anggaran berupa dana alokasi khusus (DAK) non-fisik untuk bantuan kegiatan-kegiatan literasi sebagai salah satu bentuk insentif kepada daerah.

"DAK non-fisik itu salah satu bentuk insentif kepada daerah untuk bisa mengawal program ini lebih berkelanjutan," ucap Aminudin.

Sementara itu, Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso menyatakan Perpusnas mendapatkan dukungan DAK non-fisik untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penguatan budaya baca dan peningkatan kecakapan literasi, termasuk revitalisasi naskah Nusantara dan pendataan perpustakaan.

Baca juga: Gol A Gong: Kebiasaan membaca antarkan saya jelajahi 20 negara gratis

Baca juga: MOU Perpusnas dengan DBI dobrak budaya rendah membaca

"Dari DAK non-fisik tersebut, kita bisa memiliki profil data yang lengkap dari seluruh perpustakaan di Indonesia. DAK non-fisik ini akan menyasar 207 perpustakaan di kabupaten/kota, sehingga di wilayah tersebut akan banyak kegiatan yang berkaitan dengan pembudayaan membaca, kemudian pengembangan konten literasi hingga pekan literasi," katanya.

Joko menjelaskan DAK non-fisik tersebut bisa digunakan untuk mengidentifikasi naskah-naskah kuno Nusantara yang bisa digerakkan oleh komunitas pernaskahan di tiap daerah untuk mengelola atau alih wahana naskah kuno menjadi bacaan-bacaan menarik agar dapat diakses seluruh masyarakat.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |