Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) mendorong kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem musik nasional agar perputaran ekonomi dalam industri seni ini terus meningkat dan pada gilirannya ekonomi kreatif menjadi new engine of growth.
“Kementerian Ekonomi Kreatif terus berkomitmen dalam penguatan rantai nilai kreatif, khususnya subsektor musik,” kata Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar, dalam keterrangan pers, Selasa.
Dalam mendukung hal tersebut, salah satunya lewat kolaborasi Kemenekraf dan Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI), yang merupakan organisasi serikat profesi musisi sebagai gabungan dan koordinator dari 8 serikat musisi di wilayah Indonesia yang sudah resmi secara hukum sejak tahun 2020.
Baca juga: Menteri Ekraf tekankan kolaborasi daerah tingkatkan perekonomian
Kolaborasi itu mendukung talenta-talenta kreatif yang memperkuat ekosistem musik nasional, salah satunya terwujud dalam kegiatan “ASIK, Kemerdekaan!”.
“Kami berharap kolaborasi pemerintah dan FESMI dapat menjadi inspirasi bagi sesama pejuang ekraf dari industri musik,” tutur Irene.
Dalam rangkaian “ASIK, Kemerdekaan!” juga berlangsung sesi diskusi Musisi Bertanya dan Bersuara bersama Kementerian Ekraf. Wamen Ekraf Irene yang ditemani Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, pada Senin (18/8) hadir di Autograph Tower Jakarta di mana ASIK, Kemerdekaan! digelar.
Baca juga: Pemerintah perkuat perlindungan royalti musik dengan prinsip keadilan
Agenda itu juga sebagai tindak lanjut dari audiensi bersama FESMI yang pernah dilakukan pada 18 Juni 2025 sebagai bentuk pertemuan ruang dialog terbuka untuk menyatukan visi dan menyusun langkah strategis supaya musik mampu menjadi penggerak ekonomi kreatif.
Menurut Irene, dengan adanya serikat musik ini menjadi sesuatu yang bagus untuk lebih gampang berkoordinasi apalagi banyak musisi Indonesia yang skalanya internasional.
“Kementerian Ekraf bukan hanya memperjuangkan terkait royalti saja, ada nilai atau value yang harus tetap dipertahankan sehingga semua elemen musik punya daya guna memenuhi hasil ekonomi. Kami juga akan terus melakukan kolaborasi lintas sektor dan lintas kementerian sehingga perlu sinkronisasi untuk mencari solusi atau kebijakan yang tepat,” tutur Irene.
Baca juga: Kemenekraf buka peluang kemudahan pendanaan pelaku ekonomi kreatif
Staf Khusus Presiden Yovie Widianto meyakini bahwa FESMI mampu konsisten memberi warna bagi musik Indonesia.
Menurut dia, perlu mendukung talenta-talenta hebat Indonesia supaya ekosistem musik nasional semakin maju, sehat, dan membanggakan.
“Saya mengetahui betul bahwa pemusik, penyanyi, dan komposer itu bagian dari simbiosis mutualisme yang penting bagi industri musik Indonesia. Apalagi teman-teman dari FESMI sangat produktif dalam berkarya sehingga paham caranya mendapatkan hak proporsi yang tepat sesuai dengan hak yang mereka upayakan dan perjuangkan bersama,” ungkap Yovie.
Baca juga: Kementerian Ekraf latih afiliator desa untuk promosikan produk daerah
FESMI yang juga berfokus terhadap fungsi pemberdayaan dan perlindungan profesi musisi dengan melakukan fungsi riset dan rekomendasi kebijakan yang diharapkan mampu memberi kontribusi terhadap ekosistem industri musik yang semakin kondusif.
“FESMI masih fokus memberikan pemahaman betapa penting kita berorganisasi atau berserikat untuk mengedepankan kepentingan-kepentingan musisi sehingga bisa menjalin suasana kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Kita bisa berdiskusi dan menyuarakan bersama berbagai isu soal musik,” kata Cholil Mahmud sebagai Ketua Umum FESMI.
Baca juga: Kementerian Ekonomi Kreatif akselerasi pengembangan industri film
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.