Denpasar (ANTARA) - Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Dewan Kawasan KEK Provinsi Bali meminta pengembang utama KEK Kura-kura Bali mempercepat pembangunan di kawasan Pulau Serangan itu.
“Perintah bergerak cepat, menginstruksikan PT Bali Turtle Island Development (BTID) agar lebih mendorong percepatan pembangunan KEK Kura-kura Bali,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang.
Ia di Denpasar, Senin, menjelaskan perintah percepatan pembangunan bertujuan agar kawasan ekonomi khusus dengan luas lahan 498 hektar ini segera dapat memberikan dampak nyata bagi ekonomi dan masyarakat sekitar.
“Ini (rencana percepatan investasi KEK Kura-kura Bali) adalah berita yang menggembirakan buat pemerintah, dan kami berharap dapat segera direalisasikan sesuai target dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Rizal Edwin.
Head of Communication PT BTID Zakki Hakim menyampaikan saat ini saja KEK Kura-kura Bali sudah bertransformasi dengan rampungnya kampus dan kedai kopi ternama.
Baca juga: KEK Kura-kura Bali mulai bangun marina internasional April
Selain itu mega proyek seperti marina international, mal The Grand Outlet Bali (GOB), ACS Bali, UID Lodge, International Mangrove Research Center (IMRC), serta hotel dan vila sedang dalam tahap pembangunan.
Zakki menyampaikan akhir 2024 lalu, pengembang meresmikan kemitraan strategis dengan beberapa investor global seperti Mitsubishi Estate Co. Ltd. (Jepang), TPC Group (Singapura), dan Pegasus Capital (AS) yang akan mendukung pengembangan distrik marina dan integrasi konsep mindfulness untuk ekosistem kehidupan sejahtera.
“Langkah ini bukan sekadar upaya percepatan pengembangan proyek, tetapi merupakan strategi untuk mendongkrak investasi, membuka ribuan lapangan kerja, dan memperkuat sektor ekonomi prioritas,” kata dia.
Saat ini mereka dan para investor
juga sedang mendiskusikan upaya pengembangan yang mengedepankan praktik berkelanjutan, seperti desain bangunan hemat energi dan ramah lingkungan seperti arahan Dewan Nasional KEK.
Baca juga: Dinas Kelautan pastikan pembatas laut di Serangan dicabut demi nelayan
Tujuannya untuk mendukung implementasi Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali dalam rangka mewujudkan pariwisata berkualitas, ekonomi kreatif, dan infrastruktur modern yang siap menghadapi persaingan global.
Zakki sepakat dengan percepatan pembangunan, karena ini bagian dari transformasi ekonomi baru Bali yang menargetkan kenaikan sepuluh kali lipat pendapatan per kapita penduduk Bali menjadi 41.400 dolar AS per tahun, atau setara Rp 51,75 juta per bulan di 2045.
Pengembang memastikan mereka memilih investasi yang berkualitas dan mengedepankan nilai- nilai budaya, menyediakan lapangan kerja baru, serta infrastruktur canggih.
Dalam proses percepatan pembangunan dan merealisasikan komitmen para investor, Zakki menjamin ada keterlibatan masyarakat setempat sehingga menjadi transparan.
“Demi kelancaran dan keselamatan semua pihak, akan dibuat pengaturan tertentu untuk akses ke kawasan KEK Kura-kura Bali, seperti penambahan jumlah hoarding pengaman proyek di hampir seluruh kawasan yang terdampak oleh upaya percepatan ini,” ujarnya.
“Namun masyarakat tak perlu khawatir karena akses menuju ke delapan pura di dalam kawasan akan tetap dibuka untuk ibadah, para nelayan kecil Serangan bisa beraktivitas secara normal, kampus UID tetap beroperasi, dan kedai kopi dapat melayani pelanggan seperti biasa,” sambung Zakki.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025