Jakarta (ANTARA) - Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Andhika Respati menyarankan agar tidak langsung tidur usai melakukan santap sahur, karena bisa mengganggu pencernaan.
"Kalau kita habis makan kan butuh waktu untuk mencerna makanan kita. Jadi kalau kita langsung tidur (usai sahur) dikhawatirkan nanti mengganggu pencernaan," ujar dr. Andhika saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.
Selain gangguan pencernaan, kata dia, tidur setelah makan bisa memicu individu yang memiliki riwayat gerd. Hal ini karena adanya peningkatan tekanan di lambung yang bisa menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Sementara untuk memenuhi kecukupan tidur selama delapan jam selama Ramadhan, ia menyarankan agar menerapkan pola istirahat yang sama atau rutin.
Baca juga: Tidur cukup bisa tingkatkan kekebalan tubuh
Baca juga: Pakar: Tidur siang singkat dapat mencegah lemas saat puasa Ramadhan
Ia mencontohkan, usai melakukan ibadah Shalat Tarawih sekitar pukul 20.00 atau 20.30 dapat segera istirahat.
"Jadi harusnya tidur jam 21.00 kalau bisa dibiasakan itu nggak mungkin di bulan puasa. Jadi jam 21.00 tidur, jam 3 dini hari bangun (untuk persiapan memasak sahur). Masih aman-aman saja apalagi kalau jam bangun jam 4 pagi ya kalau nggak masak," jelasnya lagi.
Namun demikian bila dalam waktu-waktu tersebut masih belum mencukupi waktu tidur, maka dapat tidur siang agar lebih segar dalam beraktivitas.
Meski tidur siang belum bisa menggantikan jam tidur malam, namun diharapkan bisa mengurangi rasa kantuk.
"Jadi tidur siang itu tidak didesain untuk menggantikan tidur malam," jelasnya.
Sebagai pengganti tidur yang kurang, ia merekomendasikan agar memaksimalkan tidur pada hari berikutnya serta menambah asupan nutrisi agar tubuh dapat pulih dengan baik karena kekurangan tidur.
Baca juga: Dokter: Tidur setelah sahur dapat menyebabkan asam lambung naik
Baca juga: Cara kurangi risiko kurang tidur selama Ramadhan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025