Pengawal Bung Karno hadiri peringatan HUT RI di Semarang

1 month ago 10

Semarang (ANTARA) - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia yang digelar Pemerintah Kota Semarang secara khusus mengundang veteran perang, sekaligus orang terdekat Presiden pertama RI Soekarno, Kapten CPM Purnawirawan Sanjoto.

"Kehadiran beliau menjadikan peringatan kemerdekaan kali ini tidak hanya istimewa, tetapi juga menginspirasi kita semua tentang keberanian tanpa batas dan ketulusan pengabdian kepada bangsa," kata Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, di Semarang, Minggu.

Meski telah berusia senja, Sanjoto masih terlihat bugar dalam seragam kebanggaannya dan begitu khidmat mengikuti jalannya upacara HUT Republik Indonesia tingkat Kota Semarang.

Ditemani oleh sang istri, Sanjoto berangkat dari rumahnya di Jalan Belimbing Raya Nomor 34, Peterongan, Kota Semarang.

Pada momentum peringatan kemerdekaan tersebut, Agustina mengajak seluruh masyarakat untuk merefleksikan kembali makna kemerdekaan.

Menurut dia, kemerdekaan tidak sekadar jembatan emas menuju tujuan negara berdasarkan pembukaan UUD 1945, melainkan juga untuk memperkokoh semangat gotong royong.

"Kemerdekaan merupakan jembatan emas kita menuju tujuan negara yang dimaksud dalam UUD 1945. Semua itu bisa dicapai jika kita terus merawat budaya gotong royong," katanya.

Ia menuturkan gotong royong sebagai warisan luhur dan konsep paripurna dalam mengungkit rasa cinta tanah air dan persatuan, serta sebagai roh budaya menuju masyarakat Kota Semarang yang maju, berkeadilan sosial, lestari dan inklusif.

"Jiwa gotong royong atau budaya saling tolong menolong ini menjadi 'spirit' kita untuk lebih mencintai tanah air dan perlu diduplikasi pada semua aspek kehidupan, termasuk dalam pembangunan berkelanjutan di Kota Semarang," katanya.

Sementara itu, sang veteran, Sanjoto berpesan bagi anak-anak muda bangsa Indonesia agar tetap gagah dan berani melanjutkan perjuangan para pahlawan menjaga kedaulatan negara.

"Pesan untuk putra-putri Indonesia sebagai penerus generasi, ayo bangun! Lawan keraguan. Lanjutkan pengabdian dan perjuangan veteran, menurut bakat masing-masing. Siapa lagi kalau bukan generasi penerus yang nanti akan mengawal harga mati NKRI," katanya.

Soal perjuangan kemerdekaan, ia bercerita pernah ditugaskan mengawal Bung Karno dari Jakarta menuju Tegal, Jawa Tengah untuk memastikan pembubaran pemberontakan DI/TII.

"Tahun 1955 saya ditugaskan mengawal Bung Karno lewat darat dari Jakarta sampai ke rumah dinas Bupati Tegal. Untuk singgah memastikan pembubabaran DI/TII," kenangnya.

Walaupun telah puluhan tahun yang lalu, ingatan Sanjoto masih tajam menceritakan kenangannya dan rasa bangganya saat menjadi pengawal proklamator RI tersebut.

"Saya sebagai penyupir (sopir), dipercaya sama Presiden Bung Karno yang waktu itu beliau sangat merakyat. Setiap saat bilang terima kasih. Beliau tidak pernah 'ngalem awake dewe' (membanggakan diri sendiri)," katanya.

Sanjoto juga sangat mengenang jasa Bung Karno untuk memerdekakan bangsa meski harus keluar masuk penjara bersama para pejuang lainnya.

Baca juga: Prabowo kritik elite yang sebut pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta sudah kuno

Baca juga: MPR teruskan ke pemerintah soal perawatan rumah sejarah Rengasdengklok

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |