Pengamat: Pidato kenegaraan Prabowo sinyal majukan pendidikan di RI

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Pengamat pendidikan dan kemasyarakatan Serian Wijatno mengatakan pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (15/8) memberikan sinyal kuat dan visioner dalam memajukan pendidikan di Republik Indonesia.

Serian dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu, menyoroti pidato Presiden yang mengalokasikan 20 persen APBN untuk pendidikan, menaikkan gaji guru ASN, memberikan tunjangan bagi guru non-ASN, serta merenovasi 13.800 sekolah serta 1.400 madrasah.

“Saya melihat tekad Presiden untuk mengalokasikan anggaran 20 persen APBN bagi pendidikan adalah bentuk keseriusan Presiden dalam meningkatkan dunia pendidikan termasuk dalam peningkatan kesejahteraan guru sebagai langkah fundamental,” ujarnya.

Menurut dia, guru yang sejahtera adalah fondasi bagi pendidikan yang bermutu. Maka dari itu, dia menilai, alokasi anggaran negara untuk kesejahteraan pendidik merupakan langkah yang menyentuh jantung pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Dia juga menyebut langkah Presiden itu visioner untuk memajukan pendidikan sekaligus memperkuat jati diri bangsa.

“Terlebih lagi, adanya program revitalisasi besar-besaran 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah, serta distribusi 288.000 layar pintar hingga ke daerah terpencil. Menurut saya, itu merupakan lompatan besar menuju pemerataan akses pendidikan berkualitas,” tuturnya.

Selain itu, Serian juga menyoroti pencanangan pembangunan 20 Sekolah Unggul Garuda, 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi, dan SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di pelosok negeri sebagai cetak biru melahirkan calon pemimpin masa depan berkualitas.

“Integrasi nilai kebangsaan, kepemimpinan, dan penguasaan teknologi di sekolah-sekolah unggulan ini sangat strategis,” imbuh dia.

Atas dasar itu, dia menyatakan mendukung penuh arah kebijakan strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, utamanya di bidang pendidikan.

"Bersama Presiden Prabowo, rakyat harus siap bekerja keras mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, adil, dan makmur yang dimulai dari pendidikan dan budaya yang kuat," demikian Serian.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan alokasi anggaran pendidikan pada tahun 2026 sebesar Rp757,8 triliun yang disebut terbesar sepanjang sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Presiden menyampaikan itu Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).

“Pendidikan adalah instrumen untuk memberantas kemiskinan. Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20 persen, yaitu sekitar Rp757,8 triliun untuk tahun 2026. Terbesar sepanjang sejarah NKRI,” katanya.

Prabowo mewanti-wanti agar anggaran di sektor pendidikan itu harus diawasi agar tepat sasaran, seiring pemerintah meningkatkan kualitas guru hingga memperkuat pendidikan vokasi yang diselaraskan dengan kebutuhan dunia kerja.

Baca juga: Menkeu: Anggaran pendidikan Rp757,8 triliun untuk guru, dosen-siswa

Baca juga: Mendikdasmen: Anggaran optimal untuk tingkatkan kualitas pendidikan

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |